Kader sebagai pelaksana kegiatan posyandu mempunyai peran yang besar dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja kader dalam melakukan deteksi stunting pada balita. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling sejumlah 38 kader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader berusia dewasa (20-45 tahun) yaitu sebesar 57,9%, pendidikan terakhir sebagian besar SMA sebanyak 71,1%, mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebesar 89,5%, lama menjadi kader sebagian besar > 5 tahun yaitu sebesar 50%, alasan menjadi kader karena sukarela sebesar 76,3%, dan mendapatkan pelatihan tentang stunting > 1 kali sebesar 52,6%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan kader tentang stunting berada pada kategori baik yaitu sebanyak 23 kader (60,5%). Sedangkan hasil pengukuran kinerja kader dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan deteksi stunting sebagian besar berada pada kategori aktif yaitu sebanyak 23 kader (60,5%). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pengetahuan dan kinerja kader dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan posyandu yang berhubungan dengan deteksi stunting sudah baik dan aktif.