Abstrak
Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 200-400 kejadian diare dari 1000 penduduk setiap tahunnya, dengan demikian dapat diperkirakan ada lebih 60 juta kejadian Diare setiap tahunnya. Berdasarkan data, Puskesmas Langara sebagai lokasi dengan jumlah diare pada balita tertinggi kedua dibandingkan kecamatan lain di Konawe Kepulauan. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui adanya faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Langara Kabupaten Konkep tahun 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dan cross sectional study. Penelitian menggunakan 107 responden sebagai sampel dalam penelitian adalah ibu balita, yang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel proporsional random sampling. Usia balita berkisar antara 0 hingga 59 bulan. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Uji Chi-square digunakan untuk mengevaluasi data secara univariat dan bivariat. Tingkat kepercayaan 95% untuk temuan penelitian. Hasil uji statistik pada diperoleh hasil bahwa tidak ada pengaruh prilaku cuci tangan pakai sabun (p-value=0,291), air bersih (p-value=0,065), dan pengelolaan sampah rumah tangga (p-value =0,052) dengan kejadian diare pada balita. Ada pengaruh antara penggunaan botol susu (p-value=0,008) dan kondisi jamban (p-value=0,037) dengan kejadian diare pada balita Dengan adanya temuan ini, maka diperlukan partisipasi masyarakat serta peran tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan pengetahuan dalam pencegahan penyakit diare pada balita melalui penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.
Kata Kunci: Diare, Lingkungan, Balita, Perilaku.
Abstract
In Indonesia, there are about 200-400 incidents of diarrhea per 1000 population every year, and estimated that there are more than 60 million incidents of diarrhea every year. Based on the data, Langara Health Center as a location with the second highest number of diarrhea in toddlers compared to other sub-districts in Konawe Islands. This study aims to determine the factors that influence the incidence of diarrhea in toddlers in the Langara Health Center working area of Konkep Regency in 2022. This research is a type of analytic observational research and cross sectional study. The study used 107 respondents as the sample in the study were mothers of toddlers, obtained by proportional random sampling technique. The age of toddlers ranged from 0 to 59 months. Data was collected by conducting interviews using a questionnaire. Chi-square test was used to evaluate the data univariate and bivariate. A 95% confidence level was used for the research findings. Statistical test results showed that there was no effect of hand washing with soap behavior (p-value=0.291), clean water (p-value=0.065), and household waste management (p-value =0.052) with the incidence of diarrhea in toddlers. There is an influence between the use of milk bottles (p-value=0.008) and the condition of latrines (p-value=0.037) with the incidence of diarrhea in children under five. With these findings, community participation is needed as well as the role of health workers to improve services and knowledge in preventing diarrhea in children under five through counseling and community empowerment.
Keywords: Diarrhea, Environment, Toddlers, Behavior.