ABSTRAKLatar Belakang: Delapan bulan terakhir pada tahun 2018 sebanyak 19 kasus penyakit batu saluran kemih ditemukan di Kabupaten Sampang. Peneliti melakukan studi pendahuluan pada Januari 2020, ditemukan empat kasus batu saluran kemih di masyarakat Samaran Barat. Daerah penelitian ini merupakan perbukitan kapur sehingga kesadahan air sumur tinggi, dapat menimbulkan gangguan kesehatan.Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis hubungan kesadahan air minum dengan kadar kalsium urin dan keluhan kesehatan pada masyarakat Samaran Barat.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi analitik cross sectional. Penelitian dilakukan di Dukuh Samaran Barat, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Populasi penelitian adalah penduduk Dukuh Samaran Barat yang berjumlah 50 orang, dengan sampel 34 responden. Sampel yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel penelitian meliputi kesadahan air minum sumur gali, kadar kalsium urin responden dan keluhan kesehatannya. Data dianalisis menggunakan metode uji statsitik Chi-squareHasil: Hasil analisis data didapatkan bahwa kesadahan air minum tidak berhubungan dengan kadar kalsium urin (p = 0,945), dan kadar kalsium urin tidak berhubungan dengan keluhan kesehatan, keluhan mual (p = 0,07), keluhan muntah (p = 1,00), keluhan demam (p = 1,00), nyeri pinggang (p = 1,00), dan keluhan nyeri kemih pada saat buang air kecil (p = 0,143).Kesimpulan: Kesadahan air minum dan kadar kalsium urin tidak memiliki hubungan yang signifikan. Namun kadar rata-rata kalsium urin responden sebesar 17,6 mg/dL. Kadar tersebut terkumpul dalam waktu lama dan menjadi penyebab awal gejala penyakit batu saluran kemih. Tidak terdapat hubungan antara kadar kalsium urin dengan keluhan kesehatan. Keluhan akan muncul setelah terjadi sumbatan (obstruksi), infeksi ataupun kombinasi keduanya.Kata kunci: kesadahan air minum, kadar kalsium urin, keluhan kesehatan