2018
DOI: 10.32584/jikk.v1i2.176
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kecemasan Dan Beban Keluarga Dengan Kemampuan Anggota Keluarga Merawat Pasien Perilaku Kekerasan Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang

Abstract: The number of people with mental disorders in Central Java 2012 is quite high. It is about 3.300-9.300 people. This number is only from the diagnosed patients. One of them is mental disorder of violent behavior. The data obtained from RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang about this disorder reached 643 patients from May to October 2017. Violent behavior raises anxiety and burdens on families who care the people with violent behavior. The objective of this research was to find out the anxiety and family burden relati… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat perilaku kekerasan (Permatasari et al, 2018) Sejalan dengan penelitian Nuraenah dalam Permatasari; Perilaku kekerasan yang dilakukan pasien berdampak terhadap dirinya sendiri adalah dapat mencederai dirinya sendiri atau merusak lingkungannya. Bahkan dampak yang lebih ekstrim yang dapat ditimbulkan adalah kematian bagi pasien sendiri dan dampak perilaku kekerasan bagi keluarga yaitu merasa takut terhadap perilaku kekerasan pasien seperti menyerang atau mengancam orang lain dengan senjata (Permatasari et al, 2018) Sejalan dengan penelitian (Yuliani & Fitria, 2017) suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri, lingkungan termasuk orang lain, dan barang barang.…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat perilaku kekerasan (Permatasari et al, 2018) Sejalan dengan penelitian Nuraenah dalam Permatasari; Perilaku kekerasan yang dilakukan pasien berdampak terhadap dirinya sendiri adalah dapat mencederai dirinya sendiri atau merusak lingkungannya. Bahkan dampak yang lebih ekstrim yang dapat ditimbulkan adalah kematian bagi pasien sendiri dan dampak perilaku kekerasan bagi keluarga yaitu merasa takut terhadap perilaku kekerasan pasien seperti menyerang atau mengancam orang lain dengan senjata (Permatasari et al, 2018) Sejalan dengan penelitian (Yuliani & Fitria, 2017) suatu keadaan dimana klien mengalami perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri, lingkungan termasuk orang lain, dan barang barang.…”
Section: Kajian Pustakaunclassified
“…Pendidikan merupakan salah satu sumber penerapan koping yang dapat digunakan untuk mencegah peningkatan masalah kejiwaan dan mempercepat waktu pemulihan penyakit (Mancuso, Sayles, & Allegrante (2010). Oleh karena itu,dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi akan mampu menerapkan mekanisme koping yang lebih baik dalam upaya untuk pencegahan kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa (Stuart, G.W & Laraia, 2013).…”
Section: Pembahasan Hubungan Karakteristik Keluarga Tingkat Pendidika...unclassified
“…Tingkat kecemasan sedang ditandai dengan respon fisiologis (sesak nafas, tekanan darah naik, anoreksia, diare, gelisah) respon kognitif (lapang presepsi menyempit, rangsang luar tidak diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya) dan repon perilaku dan emosional (gerakan tersentak-sentak, perasaan tidaknyaman dan bicara banyak dan cepat) [5]. Faktorfaktor yang bias mempengaruhi kecemasan sedang yaitu minimnya pengetahuan responden mengenai sehat sakit sehingga muncul perasaan cemas [12].…”
Section: Tingkat Kecemasan Pada Keluarga Pasien Strokeunclassified