ABSTRAK Stunting menjadi hal yang krusial di dunia terutama di Indonesia. Di Indonesia, pernikahan dini pada remaja menjadi salah satu hal yang berpengaruh dalam terbentuknya generasi baru yang mengalami stunting. Dampak stunting dapat berimbas pada penurunan sumber daya manusia, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi masyarakat dalam pencegahan stunting di Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek. Pengabdian masyarakat ini difokuskan pada kegiatan sosialisasi melalui kampanye melalui seminar dengan mengangkat judul “Start From Now! Muda, Sehat, dan Keren”, dan untuk kegiatan seminar yang dilaksanakan di SMP PGRI Rancaekek diikuti oleh sebanyak 105 siswa-siswi kelas 9 dan 11 guru, kepala sekolah, serta wakil kepala sekolah. Selanjutnya, untuk kegiatan seminar yang kami laksanakan memberikan wawasan baru terhadap siswa-siswi SMP PGRI mengenai stunting itu sendiri, peningkatan orientasi Pendidikan lanjut pada jenjang yang lebih tinggi SMA atau SMK, serta pencegahan pernikahan dini dan seks bebas masa remaja. Evaluasi kegiatan diberikan pre test dan post test terkait stunting, gaya hidup sehat dan pencegahan sex bebas. Hasil menunjukan bahwa dari 105 siswa yang mengikuti sosialisasi memperlihatkan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan sosialisasi meningkat menjadi lebih baik terutama aspek bahaya seks bebas dan ciri-ciri stunting. Pengetahuan bahaya seks bebas akan mencegah pernikahan dini. Desa Bojongloa sendiri salah satu desa yang masih terdapat kasus stunting. Sosialisasi mengenani penikahan diri dan seks bebas pada remaja perlu dilakukan agar mencegah terbentuknya generasi yang mengalami stunting. Dari terlaksananya kegiatan tersebut diharapkan terdapat tindak lanjut baik dari pemerintah, sekolah, dan para orangtua untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam mencegah terjadinya stunting di Desa Bojongloa. Kata kunci: Seks aman, Peer group, Remaja, Stunting. ABSTRACT Stunting is crucial in the world, especially in Indonesia. In Indonesia, early marriage among teenagers is one of the things that influences the formation of a new generation that experiences stunting. The impact of stunting can result in a decrease in human resources, so this research aims to find out the condition of the community in preventing stunting in Bojongloa Village, Rancaekek District. This community service was focused on socialization activities through campaigns through seminars with the title "Start From Now! Young, Healthy and Cool", and the seminar activities held at PGRI Rancaekek Middle School were attended by 105 students from grades 9 and 11, teachers, principals, and deputy principals. Furthermore, the seminar activities that we carried out provide new insights for PGRI Middle School students regarding stunting itself, increasing orientation to further education at higher levels of high school or vocational school, as well as preventing early marriage and promiscuous sex during adolescence. Evaluation of activities given a pre-test and post-test related to stunting, healthy lifestyle, and prevention of free sex. The results show that of the 105 students who took part in the socialization, knowledge before and after socialization activities increased for the better, especially aspects of the dangers of free sex and the benefits of protein for teenagers. Knowledge of the dangers of free sex will prevent early marriage. Bojongloa Village itself is one of the villages where there are still cases of stunting. Socialization regarding self-marriage and free sex among teenagers needs to be carried out to prevent the formation of a generation experiencing stunting. It is hoped that there will be follow-up from the government, schools, and parents to be able to synergize and collaborate in preventing stunting in Bojongloa Village. Keywords: Adolescents, Bojongloa Village, Peer group, Stunting.