Hubungan Kondisi Fisik Air Bersih dan Kepemilikan Jamban dengan Penyakit Diare Di Desa Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Abstract

Penyakit diare di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama, hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan banyak kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik air bersih dan kepemilikan jamban dengan penyakit diare di Desa Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara Cros Sectional Study. Penelitian dilaksanakan di Desa Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli dan waktu penelitian dilaksanakan pada Januari-Februari 2018. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 995 kepala keluarga dengan sampel 91 responden. Pengumpulan data ada 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square, dan tingkat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara kondisi fisik air bersih (p = 0,032) dan kepemilikan jamban (p = 0,021) dengan penyakit diare di Desa Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini menyarankan kepada instansi terkait dalam hal ini Puskesmas Galang Kabupaten Tolitoli agar dapat meningkatkan upaya-upaya penanggulangan penyakit diare melalui promosi kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat khususnya tentang air bersih dan kepemilikan jamban di Desa Tinigi.

Hubungan Sanitasi Dengan Diare dan pandangan Islam: Sistematika Review dan Menurut Pandangan Islam

“…Penelitian yang dilakukan oleh Labado menemukan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan secara statistic sumber air minum dengan kejadian diare di Provinsi Gorontalo (Labado, 2022). Begitupun penelitian Kasmiati menunjukkan ada hubungan bermakna antara konfisi fisik air bersih (p = 0,032) dengan penyakit diare di Desa Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli (Kasmiaty & Adiwijaya, 2022).…”