Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan Gangguan Fungsi Hati Pada Subjek Pria Dewasa Muda Di Kelurahan Tateli Dan Teling Atas Manado

Abstract

Alcohol consumption is the third biggest risk factor as a cause of disease and disability in the world, and is the biggest risk factor in America and second biggest in Europe as the cause of disease and disability. Alcohol is a causalfactorin 60 types of diseases and injuries and a component cause in 200 others. There are many diseases that is caused by alcohol consumption, one of them causes impaired liver function, such as alcoholic liver disease. However according to the theory, not all alcoholics will have an impaired liver function, so this reasearch was done to confirm that theory. Alcoholism will be measured by the AUDIT questionnaire and the impaired liver function will be measured by the increase in the GGT enzyme. Conclusion: Not all chronic alcoholics will have impaired liver function with the same amount of alcohol consumption. Keywords: alcohol, impaired liver function, alcoholic liver disease, AUDIT, GGT. Abstrak: Konsumsi alkohol merupakan faktor risiko terbesar ketiga di dunia sebagai penyebab penyakit dan disabilitas, dan merupakan faktor risiko terbesar pertama di Amerika serta faktor risiko terbesar kedua di Eropa sebagai penyebab penyakit dan disabilitas. Alkohol merupakan faktor penyebab dari sekitar 60 jenis penyakit dan merupakan faktor komponen dari 200 jenis penyakit lainnya. Terdapat berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh konsumsi alkohol, salah satunya adalah gangguan fungsi hati seperti penyakit hati alkoholik (alcoholic liver disease). Namun menurut teori tidak semua peminum alkohol akan mengalami gangguan fungsi hati, sehingga penelitian ini dilakukan untuk memastikan teori tersebut. Gangguan konsumsi alkohol akan diperiksa menggunakan kuesioner AUDIT dan gangguan fungsi hati akan diperiksa melalui peningkatan enzim GGT. Simpulan: Tidak semua peminum alkohol kronik akan mengalami gangguan fungsi hati dengan jumlah konsumsi alkohol yang sama. Kata kunci: alkohol, gangguan fungsi hati, penyakit hati alkoholik, AUDIT, GGT.

Kadar Gamma Glutamyl Transferase (Ggt) Pada Nelayan Peminum Tuak Dan Arak

“…Berdasarkan pernyataan (Conreng, D., Waleleng, B. J., & Palar, 2014) bahwa konsumsi alkohol 1 tahun terakhir dapat meningkatan kadar Gamma Glutamyl Transferase. Asupan alkohol yang berlebih dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peningkatan kadar Gamma Glutamyl Trasferase, karena alkohol akan merangsang enzim mikrosomal diproduksi lebih banyak.…”

Pengaruh Kunyit Kuning (Curcuma longa) terhadap Gambaran Mikroskopik Hati Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Etanol Absolut

“…Angka kematian akibat konsumsi alkohol di Indonesia adalah sekitar 50 orang per hari atau sekitar 180.000 orang per tahun. (2) Di dalam tubuh, alkohol mengalami metabolisme di ginjal, paru-paru, dan otot, tetapi umumnya di hati. 1 gram etanol sama dengan 1 ml alkohol 100%.…”

Literature Review: Pengaruh Enzim ALDH2 dalam Detoksifikasi Alkohol terhadap Sirosis Hati

“…Konsumsi alkohol merupakan faktor risiko terbesar ketiga di dunia sebagai penyebab penyakit dan disabilitas. Penyalahgunaan etanol yang berkepanjangan dapat memberi efek atau gangguan pada kesehatan karena menjadi faktor penyebab dari sekitar 60 jenis penyakit dan merupakan faktor komponen dari 200 jenis penyakit lainnya (Conreng et al, 2014). Dalam penelitiannya juga disebutkan bahwa perkiraan angka kematian akibat konsumsi alkohol di dunia adalah sekitar 2.500.000 orang setiap tahun dimana 9% diantaranya terjadi pada usia 15-29 tahun.…”

“…Konsumsi alkohol dapat menyebabkan gangguan fungsi hati (alcoholic liver disease) seperti perlemakan hati (fatty liver), hepatitis alkoholik (alcoholic hepatitis), dan sirosis (cirrhosis). Perlemakan hati diderita oleh lebih dari 90% peminum alkohol berat dimana 10-30% diantaranya akan berkembang menjadi hepatitis alkoholik dan terjadi sirosis bila tidak ada penanganan atau intervensi yang tepat (Conreng et al, 2014). Proses perusakan organ terjadi apabila bahan toksik tersebut menumpuk di target organ.…”

“…Sirosis hati banyak dijumpai pada golongan umur 30-59 tahun dimana mayoritas penderita berjenis kelamin pria dibanding wanita dengan rasio sekitar 1,6 : 1 (Danastri, 2013). Angka kematian pasien sirosis yang tinggi dapat disebabkan karena proses penyakit itu sendiri maupun komplikasi yang sering timbul seperti varises esofagus, sindrom hepatoranal, dan ensefalopati (Conreng et al, 2014).…”