Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat secara global. Termasuk di Indonesia TB Paru masih menjadi masalah yang belum dapat terselesaikan. Jumlah kasus TB Paru berdasarkan data Riskesdas pada Tahun 2018 sebesar 7.331 kasus yang terdiri dari laki-laki (64%) perempuan (36%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi resiko terkena TB Paru diwilayah Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunkan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 194 orang (97 kasus dan 97 kontrol) yang diambil dengan teknik total sampling. Uji statistik yang digunakan ialah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin ( p =0,015) pendidikan ( p = 0,044) perilaku merokok ( p = 0,008), konsumsi alkohol (p = 0,000), akses pelayanan kesehatan (p = 0,004), dengan kejadian TB Paru. Sementara tidak terdapat hubungan antara kebiasaan membuka jendela (p = 0,885) dan ventilasi (p = 0,224) dengan kejadian TB Paru. Disarankan agar masyarakat mengubah kebiasaan buruk yang berisiko seperti merokok dan konsumsi alkohol. Perlu pula dukungan petugas kesehatan untuk memberikan edukasi langsung ke masyarakat dengan cara home visit agar semua masyarakat mendapatkan informasi mengenai bahaya merokok dan konsumsi alkohol