Penggunaan hijab yang tidak diikuti dengan perawatan rambut yang rutin dan tepat dapat memicu terjadinya permasalahan rambut. Peningkatan frekuensi keramas berpengaruh terhadap berkurangnya pengelupasan seperti gatal dan kulit kepala yang kering. Kesehatan rambut adalah kondisi pada kulit kepala dan rambut yang ditandai dengan tidak terdapatnya keluhan yang mengganggu pada kulit kepala dan rambut seperti ketombe, rontok, tidak kering, tidak kusam, tidak berminyak, dan mudah ditata. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan hijab dan frekuensi keramas terhadap kondisi kesehatan rambut. Jenis penelitian analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan uji chi-square. Sampel penelitian ini sebanyak 134 responden dari Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2021 dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan hijab menyerap keringat (p=0,031), penggunaan bahan hijab katun, sifon, polyester (p=0,027), berhijab dalam kondisi rambut basah (p=0,036), berhijab lebih dari 12 jam per hari (p=0,042), memakai dalaman jilbab yang lembut dan menyerap keringat (p=0,035), memakai bahan dalaman jilbab kaos dan spandex (p=0,044), frekuensi keramas dalam seminggu (p=0,025), mencuci rambut dengan sampo (p=0,005), menggunakan conditioner saat keramas (p=0,037) berpengaruh terhadap kondisi kesehatan rambut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan hijab dan frekuensi keramas terhadap kondisi kesehatan rambut. Bagi peneliti selanjutnya, perlu kiranya melakukan penelitian lanjutan dengan faktor-faktor lain yang dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan kulit kepala dan rambut.