2019
DOI: 10.32583/pskm.9.3.2019.287-294
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pemrosesan Asi Dengan Frekuensi Kejadian Diare Pada Bayi

Abstract: Makanan pada bayi yaitu berupa ASI, ASI diproses meliputi cara pemerahan, cara penyimpanan, dan cara pemberian pada bayi. Bila hal tersebut tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak terjaga kebersihannya bahkan akan tercemar oleh bakteri yang bisa menyebabkan masalah pada bayi salah satunya diare.Berdasarkan hasil survei awal diketahui bahwa pada ibu yang memproses ASI kurang benar sebanyak 75% (3) sering diare, 25% (1) tidak pernah/jarang diare. Sedangkan pemrosesan benar sebanyak 16,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…In 2013, 2.3 million people died from work accidents and occupational diseases each year. Although the incidence of musculoskeletal disorders varies by age and diagnosis, between 20% and 335 people worldwide are living with a painful musculoskeletal disorder (Oktavia et al, 2023;Surotinoyo et 2021).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…In 2013, 2.3 million people died from work accidents and occupational diseases each year. Although the incidence of musculoskeletal disorders varies by age and diagnosis, between 20% and 335 people worldwide are living with a painful musculoskeletal disorder (Oktavia et al, 2023;Surotinoyo et 2021).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Masa balita merupakan masa dimana manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga disebut sebagai masa golden age. Pada masa ini, kemampuan berpikir, berbicara dan kemampuan motorik serta panca indra anak semakin berkembang (Kartika & Rifqi, 2021). Pemenuhan kebutuhan gizi harus diperhatikan oleh orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak selama berada di masa balita.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Masa ini juga dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu anak 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Pada masa ini, kemampuan berpikir, berbicara dan kemampuan motorik serta panca indra anak semakin berkembang (Kartika & Rifqi, 2021). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang (Butarbutar, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Klasifikasi usia menurut Kementerian Kesehatan terbagi menjadi Masa Balita (0-5 tahun), Masa , Masa Remaja Awal (12-16 tahun), Masa Remaja Akhir (17-25 tahun), Masa Dewasa Awal (26-35 tahun), Masa Dewasa Akhir (36-45 tahun), Masa Lansia Awal (46-55 tahun), Masa Lansia Akhir (56-65 tahun), dan Masa Manula (>65 tahun) (Al Amin, 2017dalam Hakim, 2020. Masa balita merupakan masa dimana manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, terutama dalam segi berpikir, berbicara, panca indra dan kemampuan motorik (Kartika & Rifqi, 2021). Sayangnya, pertumbuhan dan perkembangan pada balita ini dapat mengalami hambatan seperti stunting.…”
Section: Pendahuluanunclassified