2022
DOI: 10.47134/inhis.v1i1.3
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pendapatan Keluarga dan Pola Makan dengan Kejadian Underweight Pada Balita

Abstract: Latar Belakang: Status gizi underweight pada balita masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.  Secara Global, pada tahun 2018 terdapat 10,2% balita underweight di Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan pola makan anak dengan kejadian underweight pada balita 12-59 bulan di Desa Taban. Metode: Desain penelitian case control dengan sampel 110 responden (55 kasus dan 55 kontrol). Pemilihan sampel dengan systematic random sampling, analisis menggunakan uji chi square, dengan conv… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Stunting ditandai dengan tinggi badan dibawah rata rata tidak sesuai dengan usia semestinya, terlebih dahulu dilakukan pengukuran pada tinggi badan sesuai dengan indikator standar deviasi median menurut WHO. Salah satu faktor penyebab terjadinya stunting adalah konsumsi gizi yang kurang sesuai dengan kebutuhan dalam waktu yang berkepanjangan,serta dampak dari konsumsi pangan yang kurang terhadap kecukupan gizi, stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, balita yang mengalami stunting akan terlihat ketika menginjak usia 24 bulan (Friyayi. & A., 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Stunting ditandai dengan tinggi badan dibawah rata rata tidak sesuai dengan usia semestinya, terlebih dahulu dilakukan pengukuran pada tinggi badan sesuai dengan indikator standar deviasi median menurut WHO. Salah satu faktor penyebab terjadinya stunting adalah konsumsi gizi yang kurang sesuai dengan kebutuhan dalam waktu yang berkepanjangan,serta dampak dari konsumsi pangan yang kurang terhadap kecukupan gizi, stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan, balita yang mengalami stunting akan terlihat ketika menginjak usia 24 bulan (Friyayi. & A., 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Secara keseluruan terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya stunting meliputi pola pemberian makan yang kurang, jenis makanan yang diberikan pada anak kurang beragam dan juga jam makan pada anak yang cenderung masih di abaikan, serta pengawasan orang tua pada saat jam makan anak, dan pola pemberian jenis makanan yang sebagian besar masih dikaitkan dengan budaya setempat. Upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindari terjadinya stunting pada anak adalah dengan meningkatkan kebutuhan nutrisi pada anak balita dan diharapakan memberikan jenis asupan makan yang cukup sesui dengan asupan gizi yang dibutuhkan pada balita, serta tidak melakukan pengabaian jam makan pada anak (Friyayi. & A., 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari banyaknya artikel yang membahas terkait judul ini, keenam artikel diatas merupakan yang paling mendekati. sebanyak enam artikel di antaranya (Rahman, 2018), (Dayuningsih et al, 2020), (Fatonah et al, 2020), (Pribadi et al, 2020), (Rohmah & Natalie, 2020), (Widanti et al, 2020),(Ni'mah & Nadhiroh, 2015 , (Widaryanti, 2019), (Friyayi & Wiwin A, 2021), (Uliyanti, Didik Gunawan Tamtomo, 2017), (Nugroho et al, 2021), dan (Niga & Purnomo, 2016) Pada artikel yang telah memalui proses screening, mereview dan abstrak, kemudian mereview latar belakang, metode, dan hasil penelitian, maka didapat enam artikel yang memiliki kategori sama dengan melakukan penelitian pemberian pola makan pada balita. Hasil rata-rata dari enam penelitian yang menyebutkan adanya hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting diperoleh hasil bahwa pola pemberian makan yang baik dapat mengurangi risiko terjadinya stunting pada balita sebesar 70,6%, sedangkan pola pemberian makan yang buruk dapat berisiko terjadinya stunting pada balita sebesar 60,5%.…”
Section: Praktikunclassified