Latar Belakang: Siswa yang lebih muda sesuai dengan pengertian WHO (World Health Organization) adalah anak-anak yang berusia antara 7-15 tahun. Pelajar yang lebih muda adalah kelompok yang memiliki ciri-ciri mulai mencoba memupuk kebebasan dan memutuskan batasan-batasan biasa. Sarapan adalah sumber makanan yang dimakan sehari-hari atau gerakan yang penting untuk dilakukan sebelum mengisi berbagai aktivitas secara konsisten. Sarapan pagi diharapkan dapat mengisi perut yang tidak terisi selama 8-10 jam dan sangat berharga dalam memperluas obsesi belajar dan kapasitas aktual.Tujuan:Untuk mengetahui hubungan mengenai pengetahuan, sikap, pekerjaan dan dukungan keluarga dengan perilaku Ibu dalam pemberian sarapan pagi pada anak di SDN 15 Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2022.Metode:Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study dimana variabel independen dan variabel dependen diamati pada waktu atau periode yang sama. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 92 orang tua siswa dari jumlah populasi. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan (ρ-value = 0,025), sikap (ρ-value = 0,002) dan dukungan keluarga (ρ-value = 0,000). Sedangkan untuk variabel pekerjaan (ρ-value = 0,140) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan.Kesimpulan:Variabel pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga memiliki hubungan dengan perilaku Ibu terhadap pemberian sarapan pagi pada anak di SDN 15 Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2022. Sedangkan untuk variabel pekerjaan, tidak memiliki hubungan dengan perilaku Ibu dalam pemberian sarapan pagi pada anak di SDN 15 Kabawo Kabupaten Muna Tahun 2022.