Hubungan Pengetahuan tentang Swamedikasi dengan Pola Penggunaan Obat di Apotek Kimia Farma Senen Jakarta Pusat

Aliyah, Zaenab Durotul

doi:10.46799/jhs.v2i11.341

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 5 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Namun, meskipun program Tanya Lima O telah dirancang, ternyata masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan pentingnya menanyakan Lima O ketika membeli atau menerima obat. Perilaku swamedikasi yang tergolong sederhana dan mudah dilakukan membuat sebagian besar masyarakat tidak terlalu peduli akan tatacara dalam menggunakan obat [15] Salah satu Desa dengan masyarakat yang sudah terbiasa menerapkan swamedikasi adalah masyarakat di Desa Bongkasa khususnya masyarakat Banjar (Br) Sayan Agung yang terletak di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Perilaku swamedikasi ini diterapkan oleh orang dewasa hingga lansia.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pemberdayaan ibu-ibu PKK Br. Sayan Agung Desa Bongkasa dalam menerapkan cerdas menggunakan obat melalui Tanya Lima O

Ratnasari¹,

Yuliawati²,

Cahyadi³

et al. 2023

KACANEGARA

View full text Add to dashboard Cite

Kurangnya informasi terkait penggunaan obat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengobatan. Hal ini dapat disebabkan oleh pengobatan sendiri atau swamedikasi. Salah satu desa yang masyarakatnya menerapkan swamedikasi adalah Desa Bongkasa. Namun, swamedikasi di sana tidak sepenuhnya benar. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai "Tanya 5 O". Sasaran program ini adalah kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan metode ceramah, dan pemberian leaflet dan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kepuasan responden. Analisis data menggunakan secara statistik dan perhitungan menggunakan Microsoft excel. Hasil menunjukkan pengetahuan responden mengalami peningkatan signifikan dari 54,28% menjadi 81,87% (p=0,000). Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pemahaman responden mengenai kegiatan ini, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran perilaku dalam melakukan swamedikasi dengan benar guna mewujudkan penggunaan obat yang tepat, bermutu dan aman.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Pemberdayaan ibu-ibu PKK Br. Sayan Agung Desa Bongkasa dalam menerapkan cerdas menggunakan obat melalui Tanya Lima O

Ratnasari¹,

Yuliawati²,

Cahyadi³

et al. 2023

KACANEGARA

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hal ini memicu perubahan pola penggunaan dan persepsi masyarakat terhadap obat-obatan dan mendorong peningkatan praktek swamedikasi. Swamedikasi atau self-medication adalah perilaku penggunaan obat sendiri tanpa resep dengan atau tanpa konsultasi dengan tenaga kesehatan (Aliyah, Z.D., 2021;Gupta, S & Chakraborty A, 2022).…”

Section: Kajian Pustakaunclassified

Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penggunaan Obat melalui Penyuluhan Secara Online

Wardhani,

Subiakto,

Rahman

2023

Creat J. Cumn Enga

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK Obat adalah salah satu sediaan farmasi yang mengalami peningkatan terkait jumlah dan jenisnya. Pada tahun 2016-2021 terdapat 21.557 produk obat selain obat tradisional yang tercatat pada Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peningkatan ini hendaknya diikuti dengan edukasi penggunaan obat yang baik dan benar pada masyarakat melalui penyuluhan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penggunaan salah obat, penyalahgunaan obat, kewaspadaan terhadap efek samping obat, penggunaan obat palsu, narkoba, dan psikotropika, terutama pada praktek swamedikasi oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan ini diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat demi penggunaan obat yang baik dan benar melalui pengenalan obat dan golongannya serta interaksi makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi efek obat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk sosialisasi penggunaan obat yang baik dan benar sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting pada hari Sabtu, 12 Mei 2022 pukul 09.00-11.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 73 peserta yang berasal dari masyarakat umum dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Peserta kegiatan ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh Dr. apt. Bantari Wisynu Kusuma Wardhani, M.Biomed dan Marsma TNI (Purn) Dr. apt. Yuli Subiakto, MS. Para kadet mahasiswa semester empat dilibatkan dalam kegiatan ini melalui penyampaian poster edukasi karya sendiri yang telah bersertifikat HAKI dengan berbagai topik. Topik poster edukasi terintegrasi dengan mata kuliah Farmakologi dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi kegiatan yang dilakukan menunjukkan sejumlah 11% peserta menyatakan puas dan 89% peserta lainnya menyatakan sangat puas dengan kegiatan ini. Selain itu, materi yang disampaikan pada kegiatan ini dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (84%). Sebagian besar peserta (75%) menyatakan materi-materi yang telah disampaikan oleh narasumber dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penyuluhan mengenai pengenalan obat dan golongannya serta interaksi makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi efek obat merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Kata Kunci: Penyuluhan, Daring, Obat, Farmakologi ABSTRACT Drugs are pharmaceutical products that escalate in quantity and type by years. In 2016-2021 there were 21,557 medicinal products other than traditional medicines registered with the Indonesian Food and Drug Authority. This should be followed by education to use drugs properly in the community through counseling. Those are to prevent the use of the wrong drugs, drug abuse, awareness of the side effects of drugs, the use of counterfeit drugs, narcotics, and psychotropics, especially in self-medication. Therefore, this activity was held to increase public knowledge about the good and correct use of drugs through the introduction of drugs and their classes as well as food and drink interactions that can affect drug effects. This service activity aims to socialize good and correct drug use as an effort to increase public knowledge. The implementation of this activity is carried out using the online counseling method using the Zoom Meeting application on Saturday, 12 May 2022 from 09.00-11.30 AM. This activity was attended by 73 participants from the public with various educational and occupational backgrounds. Participants in this activity came from various regions in Indonesia. Counseling activities carried out by Dr. Apt. Bantari Wisynu Kusuma Wardhani, M.Biomed and Marsma TNI (Purn) Dr. Apt. Yuli Subiakto, MS. The cadets of fourth-semester students were involved in this activity by delivering educational posters of their own works that had been certified with IPR on various topics. The topic of educational posters is integrated with the Pharmacology course in learning activities. The evaluation of the activities carried out showed that 11% of the participants said they were satisfied and 89% of the other participants said they were very satisfied with this activity. In addition, the material presented in this activity is considered relevant to the needs of the community in everyday life (84%). Most of the participants (75%) stated that the materials presented by the speakers could be applied in everyday life. Counseling on the introduction of drugs and their classes as well as food and drink interactions that can affect drug effects is an effort to increase public knowledge. Keyword: Counseling, Online, Drugs, Pharmacology

show abstract

“…Swamedikasi akan berhasil jika masyarakat mengetahui informasi yang memadai seperti mengenali gejala penyakit, memilih produk obat generik atau obat tradisional yang sesuai indikasi, mengikuti petunjuk penggunaannya dan memantau hasilnya (Melizsa, dkk., 2022). Hal ini senada dengan (Aliyah, 2021) menyatakan bahwa saat memilih swamedikasi diperlukan ketepatan dalam pemilihan obat, ketepatan dalam dosis pemberian dan jenis obat yang dikonsumsi. Dampak buruk yang ditimbulkan swamedikasi adalah dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.…”

Section: Introductionunclassified

Evaluasi Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Obat Tradisional Mahasiswa Prodi Kesehatan Dan Mahasiswa Prodi Non-Kesehatan Di Universitas Imelda Medan

Siagian

Pradana²

2022

JIFARMASI

View full text Add to dashboard Cite

The choice of self-medication is used as an excuse by the public to break the chain of the spread of Covid-19, but if it is not done properly it can pose a risk to health. Self-medication will be successful if the community knows adequate information such as recognizing the symptoms of the disease, choosing generic or traditional medicine products according to indications, following the instructions for use and monitoring the results. Knowledge about self-medication is one of the objects related to health that is obtained from the results of one's own experience. The selection and use of medicines (including herbal and traditional products) in an effort to treat a disease or self-identifiable symptom is called self-medication. Based on the results of the study, it shows that the field of study that students take affects the level of knowledge about logos on traditional medicine packaging. Students with Health study program have high knowledge of 100% compared to students with non-health study programs who have high knowledge of 53.3% about traditional medicine. This is because students in the health sector better understand and learn things related to health sciences, including information about traditional medicine self-medication. The average percentage obtained from research data on the level of knowledge of traditional medicine self-medication in students in the Health and non-health fields at the University of Imelda Medan is 76.9% (high category), this is different from research conducted by Cristiana (2014) on knowledge about traditional medicine among students at Sanata Dharma University Yogyakarta whose results are in the high category (75.1%). This can be influenced by the environment and the availability of facilities as a source of correct and appropriate information about traditional medicine self-medication. A person's knowledge is also influenced by what is obtained through the eyes and ears of the individual itself which is the main factor in the formation of an attitude or action.

show abstract

Hubungan Pengetahuan tentang Swamedikasi dengan Pola Penggunaan Obat di Apotek Kimia Farma Senen Jakarta Pusat

Cited by 4 publications

References 5 publications

Pemberdayaan ibu-ibu PKK Br. Sayan Agung Desa Bongkasa dalam menerapkan cerdas menggunakan obat melalui Tanya Lima O

Pemberdayaan ibu-ibu PKK Br. Sayan Agung Desa Bongkasa dalam menerapkan cerdas menggunakan obat melalui Tanya Lima O

Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Penggunaan Obat melalui Penyuluhan Secara Online

Evaluasi Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Obat Tradisional Mahasiswa Prodi Kesehatan Dan Mahasiswa Prodi Non-Kesehatan Di Universitas Imelda Medan

Contact Info

Product

Resources

About