2020
DOI: 10.33096/woph.vi.40
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pola Konsumsi Sayur dan Buah dengan Kejadian Sindrom Metabolik pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Labuang Baji Kota Makassar

Abstract: Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat. Perubahan pola konsumsi makanan serta berkurangnya aktivitas fisik dan polusi lingkungan pun turut serta mempengaruhi perubahan gaya hidup. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit degeneratif. Seiring dengan perubahan gaya hidup manusia terseb… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Penelitian ini menunjukkan bahwa responden wanita lebih berisiko menderita sindrom metabolik dari pada laki-laki. 13 Penelitian yang dilakukan oleh Fany Septianti Murningtyas. dkk (2020).…”
Section: Dkk Dengan (2017) Metabolic Syndrome Risk Factors Among Hype...unclassified
“…Penelitian ini menunjukkan bahwa responden wanita lebih berisiko menderita sindrom metabolik dari pada laki-laki. 13 Penelitian yang dilakukan oleh Fany Septianti Murningtyas. dkk (2020).…”
Section: Dkk Dengan (2017) Metabolic Syndrome Risk Factors Among Hype...unclassified
“…Menurut NCEP ATP III seseorang dikatakan menderita sindrom metabolic jika ditemukan minimal tiga dari kelainan tersebut. (1) Pandemi sindrom metabolik berkembang seiring dengan prevalensi obesitas yang terjadi pada populasi Asia. Penelitian Soegondo menunjukkan bahwa kategori indeks massa tubuh (IMT) obesitas > 25 kg/m 2 lebih cocok diterapkan untuk orang Indonesia, dan pada penelitiannya didapatkan prevalensi sindrom metabolik adalah 13,13%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jika pendapatan meningkat maka makanan sumber karbohidrat yang dibeli menurun diganti dengan makanan sumber hewani, produk buah, gula dan lain sebagainya. (14) Keluarga dan masyarakat yang berpenghasilan rendah mempergunakan sebagian besar dari keuangannya untuk membeli makanan dan bahan makanan, dan semakin tinggi penghasilan itu semakin menurun bagian penghasilan yang dipakai untuk membeli pangan. (14) Pada keluarga yang berpenghasilan rendah tentu rendah pula jumlah uang yang di belanjakan untuk makanan itu, bila penghasilan semakin baik maka jumlah uang yang dipakai untuk membeli makanan dan bahan makanan juga meningkat.…”
Section: Pembahasanunclassified