Hubungan Profil Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Sobo terhadap Penanganan Demam dan Pola Swamedikasi Obat Antipiretik pada Balita

Abstract

Pendahuluan: Fobia demam sering terjadi pada orang tua yang memiliki anak balita sehingga masyarakat mengganggap demam sebagai sesuatu yang membahayakan dan digunakan sebagai indikator penyakit yang serius oleh orang tua, apalagi bila demam itu tidak dapat diturunkan. Oleh karena itu, orang tua balita akan berupaya mengatasi kondisi tersebut dengan membeli obat antipiretik. Pemilihan antipiretik, cara pemberian, dan dosis antipiretik merupakan hal yang penting diketahui oleh orang tua dan praktisi dalam menangani demam, sehingga kesalahan pemberian obat dan mencegah terjadinya toksisitas. Tujuan : mengetahui hubungan tingkat pengetahuan demam dan swamedikasi obat antipiretik pada balita. Metode : penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuisioner yang diambil secara prospektif. Hasil: dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang demam termasuk dalam kategori cukup (49,06%) dan swamedikasi masih termasuk dalam kategori baik (54,72%). Namun, berdasarkan hasil uji korelasi antara pengetahuan demam dan swamedikasi demam dinyatakan cukup, dengan nilai koefisien korelsinya sebesar 0,338 dan signifikasinya 0,013

Review : Presepsi Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Penggunaan Paracetamol Untuk Demam Pada Anak Secara Mandiri

“…Berdasarkan hasil penelitian dari Fatkhurokhmah, (2020) dengan 86 responden tersebut ibu rumah tangga umur yang paling banyak di RT 03 RW 03 adalah umur 36-45 tahun yaitu 42 responden 48,8% yang kedua umur 26-35 tahun sejumlah 25 responden 29,1% dan 19 responden (22,1%) dengan usia <45tahun merupakan usia yang palig sedikit. Berdasarkan penelitian Artemisia Devi & Toga, (2022) terdapat 53 responden dengan hasil terbanyak 20 responden dengan kisaran usia 20-40 tahun. Sejalan dengan penelitian (jurnal 8 nasional) dengan 100 ressponden didapatkan ibu yang berusia <29 tahun sebanyak 28 responden (28,0%), dengan usia 30-34 tahun sebanyak 31 responden (31,0%), usia ibu dengan 35-39 tahun sejumlah 21 responden (21,0%) dan usia sejumlah 20 responden (20%) usia ibu >40 tahun .…”

“…Sejalan dengan penelitian (Fatkhurokhmah, 2020) sebanyak 86 responden, untuk pendidikan SMA sebanyak 51,2% dengan tamatan terakhir yaitu berpendiidkan SMA. Didukung dengan penelitian (Artemisia Devi & Toga, 2022) diperoleh 31 reponden dengan tingkat pendidikan lulusan akhir SMA/SMK. Penelitian Jolie dkk (2022) bahwa sebanyak 100 responden, di bagi menjadi 2 yaitu 61% responden pendidikan tingkat dan 61,6% untuk responden terakhir yaitu berpendidikan SMA.…”

“…Sejalan dengan penelitian Yuliani (2022) dengan 50 responden, diperoleh data sebanyak 44 orang (88%) memiliki pemahaman swamedikasi yang baik adalah 5 orang (10%) , pemahaman sedang dan 1 orang (2%) memiliki pemahaman yang sedikit. Sementara, hasil penelitian Artemisia Devi & Toga (2022) dengan 53 responden, didapatkan bahwa ibu memiliki tingkat pemahaman yang sedikit tentang demam (5,7%), sedang (49%), dan memiliki pemahaman yang baik (45,3%). Sedangkan ibu dengan pemahaman swamedikasi obat demam yang rendah terdapat (5,7%), sedang (58,5%), dan baik (35,9%).…”