Latar Belakang: Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Kejadian malnutrisi pada balita umumnya bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Obesitas pada balita memiliki dampak buruk bagi tubuhnya. Balita yang mengalami kegemukan atau obesitas beresiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa nantinya. Menurut WHO, terdapat 38 juta anak usia dibawah 5 tahun mengalami obesitas atau kelebihan berat badan pada tahun 2020 (WHO, 2016). Pemberian ASI dan makanan yang benar merupakan cara sederhana dalam mencegah terjadinya obesitas pada balita.Tujuan penelitian: untuk menganalisis pola pemberian makan pada balita serta mengedukasi ibu dalam pemberian porsi makan pada balita obesitas.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitikal observasional dengan rancangan kasus kontrol Subjek terdiri dari 4 kelompok kasus (obesitas) dan 4 kelompok kontrol (tidak obesitas) yang dipilih secara matching terhadap usia dan jenis kelamin dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik.Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola pemberian makan terhadap kejadian obesitas pada balita (p<0,05). Pola pemberian makan dapat meningkatkan resiko obesitas pada balita sebesar 1,04 kali, artinya semakin banyak jumlah atau porsi, jenis dan frekuensi makan yang diberikan semakin berpengaruh pada peningkatan resiko obesitas pada balita.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas pada balita.