2020
DOI: 10.29313/jiks.v2i1.5578
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Stunting dengan Kerentanan Penyakit pada Anak Usia 1–5 Tahun di Desa Panyirapan Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung

Abstract: Stunting adalah kondisi balita yang memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibanding dengan usia. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang memiliki nilai z-score <-2SD median standar pertumbuhan anak dari World Health Organization (WHO) MGRS (Multicentre Growth Reference Study). Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara tahun 2013 sebanyak 36,40%. Namun, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalens… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian terkait profil lesi jaringan lunak mulut pada anak stunting perlu dilakukan karena anak stunting memiliki resiko yang lebih tinggi pada lesi, penyakit bahkan kematian terutama pada anak stunting kategori sangat pendek. 8 Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi tentang data prevalensi lesi jaringan lunak mulut pada anak stunting berdasarkan kategorinya yang dapat dijadikan sebagai sumber data informasi bagi masyarakat maupun pemerintah setempat untuk memperbaiki kualitas nutrisi dan makanan, pemberian edukasi, penurunan angka kemiskinan hingga peningkatan status kesejahteraan wanita. Timbulnya kesadaran mengenai bahaya stunting bagi anak diharapkan dapat membantu penurunan angka stunting dan penurunan angka lesi pada rongga mulut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penelitian terkait profil lesi jaringan lunak mulut pada anak stunting perlu dilakukan karena anak stunting memiliki resiko yang lebih tinggi pada lesi, penyakit bahkan kematian terutama pada anak stunting kategori sangat pendek. 8 Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi tentang data prevalensi lesi jaringan lunak mulut pada anak stunting berdasarkan kategorinya yang dapat dijadikan sebagai sumber data informasi bagi masyarakat maupun pemerintah setempat untuk memperbaiki kualitas nutrisi dan makanan, pemberian edukasi, penurunan angka kemiskinan hingga peningkatan status kesejahteraan wanita. Timbulnya kesadaran mengenai bahaya stunting bagi anak diharapkan dapat membantu penurunan angka stunting dan penurunan angka lesi pada rongga mulut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Balita stunting memiliki kemungkinan faktor risiko 1,333 kali lebih rentan terkena lesi dibanding dengan balita yang tidak stunting. 8 Lesi yang berkaitan dengan rongga mulut sebagai jalan masuknya makanan ke tubuh, nantinya dapat meningkatkan kehilangan zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga berakhir pada status gizi yang semakin buruk dan jika terjadi dalam waktu yang cukup lama serta tidak disertai asupan nutrisi yang cukup akan memperparah keadaan stunting. 15 Anak stunting kategori sangat pendek dinilai memiliki status gizi yang lebih parah ketimbang anak stunting kategori pendek.…”
Section: Pembahasanunclassified