BSE is an act of detecting breast cancer as early as possible. Early detection of breast cancer can reduce mortality by 25-30%. The preliminary study results showed that 4 out of 6 young women said they had never done BSE at all, while 2 young women had done it but occasionally. The purpose of this study was to determine the factors that influence the behavior of breast self-examination (BSE) in class X Teenage girls at SMK Negeri 2 Karawang. This type of research is a quantitative survey, and data collection is done by cross sectional. The population in this study were all Teenage Girls Class X SMK Negeri 2 Karawang. The sample of this study is the total population with a sample of 150 respondents. By distributing questionnaires. Statistical analysis used is frequency distribution, chi-square, and logistic regression. The results showed that 84% of respondents had the behavior not to do BSE. Significantly related variables are attitude, family history, media information, family influence. The most dominant variable is mass media information with an OR value of 16,295. It was concluded that there needs to be an effort from the school to conduct counseling from health workers about reproductive health, especially about BSE early detection of breast cancer.
Abstrak:SADARI merupakan tindakan deteksi kanker payudara sedini mungkin yang dapat dilakukan oleh perempuan, deteksi dini kanker payudara dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Hasil studi pendahuluan Terdapat 4 dari 6 remaja putri mengatakan tidak pernah melakukan SADARI sama sekali, sedangkan 2 remaja putri pernah melakukan tapi sesekali. Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri Kelas X di SMK Negeri 2 Karawang. Jenis penelitian ini adalah survey kuantitatif, pengumpulan data dilakukan secara cross sectional dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Remaja Putri Kelas X SMK Negeri 2 Karawang. Sampel Penelitian ini adalah total populasi dengan jumlah sampel 150 responden. Analisis statistik yang digunakan adalah distribusi frekuensi, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84% responden memiliki perilaku untuk tidak melakukan SADARI. Variabel yang berhubungan signifikan adalah sikap, riwayat keluarga, informasi media, pengaruh keluarga. Variabel yang paling dominan adalah informasi media massa nilai OR 16,295 Artinya responden yang terpapar informasi media mempunyai peluang 16 kali untuk melakukan SADARI dibandingkan responden yang tidak terpapar informasi media. Disimpulkan bahwa perlu adanya upaya dari pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan dari petugas kesehatan tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang SADARI, deteksi dini kanker payudara.