Hubungan Supervisi Keperawatan dengan Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Kemuning dan Dahlia Rsud Waled Kabupaten Cirebon

Abstract

Supervision is part of the direction of the management function so that all activities are carried out through information obtained by each staff. The implementation of supervision is carried out by supervisors to improve the quality of care by providing guidance, direction, teaching, motivating and improving nursing care in accordance with standard provisions. The purpose of this study aims to determine the relationship between nursing supervision and the quality of nursing documentation of inpatient wards. Kemuning and Dahlia Hospital Waled Cirebon Regency. The research method used was descriptive correlation with a cross sectional approach. The sample of this study was the executive nurse in the inpatient room Dahlia and Kemuning Waled Hospital Cirebon totaling 33 respondents using purposeful sampling technique. The tools used were questionnaires and observation tables, and the data were analyzed using the chi-square test. The results of the study showed that nursing supervision was good 57.6% and the quality of documentation was also good 60.6% after the statistical test resulted in a p value of 0.031 0.05 which showed a significant relationship between nursing supervision inpatient Kemuning and Dahlia Waled Hospital Cirebon district. Implementing and improving supervision activities can make nurses feel that someone is accompanying them, and this will also have a positive impact on the work of nurses on the quality of nursing care documentation.

Optimalisasi Supervisi Berjenjang Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan

“…Hasil yang berkualitas, seorang perawat sangatlah membutuhkan supervisi, araghan dan pendampingan dari atasan. Supervisi merupakan bagian penting dari manajemene keperawatan dn merupakan tanggung jawab keseluruhan dari pimpinan keperawatan (Effendi, 2022). Data yang menunjukkan kurangnya penerapan dokumentasi asuhan keperawatan dengan baik dan benar memberikan masukan terhadap tugas kepala unit atau kepala ruangan untuk mengarahkan staf perawatnya dalam melakukan asuhan keperawatan dengan tepat.…”

“…(Manuhutu et al, 2020). Apabila pada fase perubahan yang ketiga tidak dilanjutkan dengan baik oleh pihak RS X melalui bidang pelayanan keperawatan dan jajarannya , maka tidak menutup kemungkinan bahwa dampak dari supervisi berjenjang ini yaitu peningkatan kualitas dokumentasi keperawatan tidak akan optimal (Effendi, 2022).…”

Optimalisasi Supervisi Berjenjang Secara Sistematis Dan Terstruktur Di Rumah Sakit X

“…Apabila pada fase perubahan ketiga seperti refreezing dapat dilanjutkan dengan baik oleh pihak RS X melalui SubYanKep dan jajarannya. Maka tidak menutup kemungkinan bahwa dampak positif yang ditimbulkan akan begitu banyak dari kegiatan supervisi keperawatan berjenjang yang dilakukan seperti adanya peningkatan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan (Effendi, 2022), adanya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit (Saputra et al, 2022), serta adanya peningkatan kepuasan kerja pada perawat dari pelaksanaan supervisi keperawatan (Jariah et al, 2022). Oleh karena itu, penerapan supervisi keperawatan di RS X yang dilakukan secara sistematis dan terstuktur, agar senantiasa dapat dilanjutkan guna meningkatkan berbagai aspek dari sisi perawat, sisi pasien maupun institusi kesehatan seperti RS itu sendiri.…”

Factors influencing quality nursing care at hospitals in Indonesia

“…Integrative literature review of nursing care is presented in this chapter, covering topics such as Azizah, 2015;Efendy, 2017;Hartati, 2010;Nugraha, 2012;Trimumpuni, 2009). In line with low-quality nursing care in Indonesia, a systematic review studying in ASEAN countries showed that most service failures were medical errors.…”