2017
DOI: 10.32831/jik.v4i1.74
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Tingkat Depresi Dengan Gangguan Tidur (Insominia) Pada Lansia Di Upt Panti Werdha “Mojopahit” Kabupaten Mojokerto

Abstract: There are two normal processes of the most important in human life what are eating and sleeping. Although both are very important,it is so routine that we often forget it and will process only after a disturbance in the process then we remember the importance of  two conditions. Insomnia is a sleep disorder that is the most commonly found. The incidence will increase by age. Approximately 40% of elderlys complain of insomnia. The research objective analyzed the relationship between the level of depression with… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penuaan merupakan faktor risiko utama terjadinya hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol terutama pada lansia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terkait dalam hal morbiditas, mortalitas, dan beban ekonomi [4], merupakan faktor risiko paling penting yang dapat dimodifikasi untuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal dan retinopati [4] [5]. Hipertensi yang tidak terkontrol ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik 140 mm hg atau lebih tinggi dan tekanan darah diastolik 90 mm hg atau lebih tinggi berdasarkan rata-rata dua atau lebih pengukuran tekanan darah [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penuaan merupakan faktor risiko utama terjadinya hipertensi. Hipertensi yang tidak terkontrol terutama pada lansia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang terkait dalam hal morbiditas, mortalitas, dan beban ekonomi [4], merupakan faktor risiko paling penting yang dapat dimodifikasi untuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal dan retinopati [4] [5]. Hipertensi yang tidak terkontrol ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik 140 mm hg atau lebih tinggi dan tekanan darah diastolik 90 mm hg atau lebih tinggi berdasarkan rata-rata dua atau lebih pengukuran tekanan darah [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified