Hubungan Tingkat Spiritualitas dengan Tingkat Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUD dr. Moewardi Surakarta

Abstract

Latar Belakang : Orang yang telah terinfeksi virus HIV akan sangat rentan terserang penyakit penyerta lainnya. Beratnya beban permasalahan PHIV akan mempengaruhi aspek bio-psiko-sosio-spiritual. PHIV akan mengalami masalah finansial, berduka berkepanjangan, frustasi, depresi dan ketakutan akan menghadapi kematian. Kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh PHIV dapat berimbas pada penurunan kualitas hidup. Salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas hidup adalah spiritualitas. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan Sample menggunakan Teknik non-probability sampling yaitu purposive sampling, dengan jumlah sampel penelitian 69 orang responden. Sedangkan Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari WHO. Analisa bivariat menggunakan uji Kendall’s Tau. Hasil : Hasil uji bivariat membuktikan bahwa ada hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUD Dr. Moewardi Surakarta (ρ value = 0,000 < 0,05, τ sebesar 0,514). Kesimpulan : Ada hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

The Relationship between Spiritual Intelligence and the Risk of Depression in Postpartum Mothers

“…Seseorang dengan kecerdasan spiritual yang baik merespon dengan baik stres yang memengaruhi kesehatan fisik dan juga mampu mengatasi stres dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Putri (2018) yang menyatakan kecerdasan spiritual membantu seseorang menghadapi masalah dan persoalan hidup. Kecerdasan spiritual juga berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental serta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat.…”

“…WHO pada tahun 1984 telah menetapkan spiritual sebagai salah satu unsur kesehatan selain sehat fisik, sehat psikis, dan sehat sosial (Andrianto, 2015). Kecerdasan spiritual juga berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental serta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat (Putri, 2018).…”

“…Kecerdasan spiritual membantu seseorang menghadapi masalah dan persoalan hidup. Kecerdasan spiritual juga berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental serta berperan dalam meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat (Putri, 2018). Dengan kecerdasan spiritual yang dimiliki akan menjadi dasar agar tangguh atau kuat ketika menghadapi cobaan berupa penyakit fisik ataupun masalah psikis.…”

Description of Information Needs in Cervical Cancer Patients

“…Karakteristik responden dilihat berdasarkan tingkat pendidikan terakhirnya, dari 66 responden mayoritas memiliki tingkat pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Dasar sebanyak 26 responden (39.4%). Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula dalam menerima informasi sehingga pengetahuan yang dimiliki juga semakin luas, dan memunculkan persepsi yang positif (Aryani, 2022). Hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebutuhan informasi memiliki banyak segi, dan pendidikan mempengaruhi kebutuhan informasi dengan cara yang berbeda beda.…”

Studi Fenomenologi: Pengalaman ODHA dalam Program Pendampingan Peer Group di Surakarta

“…(Kimera et al , 2019). Hasil penelitian (Murwani, 2020) Interaksi pendamping dan anggota meliputi berbagi pengalaman dan strategi yang harus dilakukan jika menemui kendala, Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang dan terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu obyek. Pengetahuan merupakan domain penting dalam mempengaruhi perilaku seseorang.…”