Proyek konstruksi merupakan salah satu bidang dengan risiko kecelakaan kerja tinggi, salah satu yang menjadi sumber kecelakaan yaitu bekerja di ketinggian dengan dampak risiko besar. Dari adanya penyebab tersebut maka perlu adanya pengembangan pada model manajemen risiko terkait Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) terhadap risiko bekerja di ketinggian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif dengan melakukan observasi lapangan dan kuesioner ke karyawan dan pekerja, dengan jumlah responden 86 orang yang tersebar di 5 proyek konstruksi PT. X di area Jabodetabek. Analisis data menggunakan metode Struktural Equation Modeling (SEM) -Partial Least Square (PLS), dengan software SmartPLS 3.2.9. Analisis path coefficient menunjukkan bahwa variabel identifikasi risiko memiliki dampak positif serta berpengaruh terhadap risiko bekerja di ketinggian (0,444, T-statistik = 5.161, > T-tabel 1.96) dan variabel pengendalian risiko berdampak negatif serta berpengaruh terhadap risiko bekerja di ketinggian (-0.454, T-statistik = 4.307, > T-tabel 1.96). Tetapi variabel analisa risiko dan pengembangan berkelanjutan tidak terlalu berpengaruh terhadap risiko bekerja di ketinggian. Simpulan penelitian ini adalah risiko bekerja di ketinggian dipengaruhi oleh identifikasi risiko dan pengendalian risiko.