ABSTRAKMetode tiga galur yang dikembangkan untuk merakit padi hibrida di Indonesia mempunyai kelemahan dalam prosedur produksi benih yang rumit yang berakibat pada rendahnya hasil benih. Tingkat persilangan alami (outcrossing) yang rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil benih pada produksi benih hibrida. Aplikasi dosis GA3 dan pengaturan rasio tanam yang tepat diharapkan dapat meningkatkan produksi benih F 1 hibrida. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (RPT) dengan tiga ulangan. Petak utama terdiri dari 3 dosis aplikasi GA 3 , yaitu: 0, 200 ppm dan 300 ppm. Rasio tanam terdiri dari 3 rasio tanam galur restorer (R): galur mandul jantan (GMJ), yaitu: 2R:8GMJ, 2R:12GMJ, dan 2R:16GMJ. Materi yang digunakan adalah tetua jantan dan betina varietas HIPA 14. Aplikasi GA 3 dapat meningkatkan tinggi tanaman pada GMJ dan galur restorer, jumlah anakan produktif per rumpun pada GMJ, tingkat eksersi malai, persentase eksersi stigma, dan tingkat persilangan alami pada produksi benih HIPA 14. Rasio tanam tetua hanya berpengaruh pada tinggi tanaman GMJ dan tidak mempengaruhi hasil benih varietas hibrida HIPA 14. Interaksi kedunya mampu meningkatkan tinggi tanaman pada GMJ dan R, tingkat eksersi malai, dan tingkat persilangan alami pada produksi benih HIPA 14.Kata kunci: Produksi benih, GA3, rasio tanam, padi hibrida
ABSTRACTThe three lines method in hybrid rice formation has disadvantages in seed production procedure that result in low seed yield. Low levels of natural crosses (outcrossing) is one of the causes of low seed yield in hybrid seed production. GA 3 application and proper plant spacing, expected to improve F1 hybrid seed production. An experimentwas designed following the Split Plot design model with three replications. The main plot treatment was doses of GA 3 application consist of 0, 200 ppm and 300 ppm. The subplot treatment was plant row ratios of restores and CMS i.e., 2R:8A, 2R:12A; 2R:16A. The material used is parental lines of hybrid variety HIPA 14. The results showed that GA3 application was able to increase plant height of parental lines (CMS and restorer), number of productive tillers, exerted panicle and stigma also outcrossing rate at seed production of HIPA 14. The plant row ratio influenced the plant heigh of CMS lines. Interaction between GA 3 and plant row ratio increased plant height of parental lines, exerted panicle, and outcrossing rate.