Chlamydia trachomatisInfection in Pregnancy: The Global Challenge of Preventing Adverse Pregnancy and Infant Outcomes in Sub-Saharan Africa and Asia

Abstract

Screening and treatment of sexually transmitted infections (STIs) in pregnancy represents an overlooked opportunity to improve the health outcomes of women and infants worldwide. Although Chlamydia trachomatis is the most common treatable bacterial STI, few countries have routine pregnancy screening and treatment programs. We reviewed the current literature surrounding Chlamydia trachomatis in pregnancy, particularly focusing on countries in sub-Saharan Africa and Asia. We discuss possible chlamydial adverse pregnancy and infant health outcomes (miscarriage, stillbirth, ectopic pregnancy, preterm birth, neonatal conjunctivitis, neonatal pneumonia, and other potential effects including HIV perinatal transmission) and review studies of chlamydial screening and treatment in pregnancy, while simultaneously highlighting research from resource-limited countries in sub-Saharan Africa and Asia.

High prevalence of curable sexually transmitted infections among pregnant women in a rural county hospital in Kilifi, Kenya

“…Infants born of mothers with genital C . trachomatis are at an increased risk of suffering from neonatal pneumonia and ophthalmia neonatorum [7]. At present the efficacy of neonatal ocular prophylaxis with erythromycin for prevention of C .…”

HUBUNGAN INFEKSI Chlamydia trachomatis DENGAN KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DI RSUD DR. RASIDIN DAN RSIA SITI HAWA PADANG

“…15 Pada penelitian lainnya menemukan bahwa wanita dengan infeksi C. trachomatis memiliki kemungkinan lebih besar mengalami abortus dibandingkan dengan kelompok yang tidak terinfeksi C. Trachomatis. 16 Banyak faktor yang mempengaruhi abortus, salah satu diantaranya adalah infeksi. Infeksi intrauterin sering dihubungkan dengan abortus spontan berulang.…”

“…Hal ini disebabkan infeksinya tidak menghasilkan gejala yang spesifik, jarangnya dilakukan pemeriksaan mikrobiologi, dan kasus sering tidak dilaporkan, sehingga data yang terpercaya mengenai insidensi infeksi genitalis C. trachomatis belum tersedia. 16 Penularan C. trachomatis biasanya terjadi dengan kontak mukosa langsung antara dua individu selama hubungan seksual (seks vaginal, anal atau oral) atau saat lahir melalui saluran cervical yang terinfeksi. 14 Pada wanita hamil dengan infeksi C. trachomatis dapat menyebabkan infeksi baik intrauterin maupun ekstrauterin.…”

“…Memberikan edukasi untuk menjaga prilaku seksual yang sehat merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan infeksi C. trachomatis. Selain itu perlu dilakukan skrining pada wanita usia subur sebelum terjadinya proses kehamilan, dan dapat mendiagnosa dengan cepat dan tepat infeksi C.trachomatis serta pemberian terapi yang optimal terhadap pasien yang telah terdiagnosa infeksi C.trachomatis untuk menghindari terjadinya berbagai resiko yang merugikan proses kehamilan dan persalinan seperti resiko abortus yang disebabkan oleh infeksi C.trachomatis 15,16 .…”

Why is Chlamydia Infection a Sensitive Issue for Women?

“…For example, approximately 92.6 million new cases of the curable STIs (Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum and Trichomonas vaginalis) occur in Africa, 78.5 million in Southeast Asia and 128.2 million new cases are estimated to be in the Western Pacific [3,4]. Chlamydia trachomatis deserves particular attention because aver 100 million new cases occur annually with about the same proportion of adult infectivity at any given point in time [5].…”