Pembangunan yang berkelanjutan memberikan potensi besar bagi banyak individu. Pertumbuhan yang cepat dalam sektor perumahan dan properti meningkatkan permintaan akan batu bata. Sebagai respons terhadap hal ini, dilakukan suatu program pelatihan untuk membuat batu bata lego ekspos dan artistik menggunakan campuran limbah abu serabut kelapa dan abu ampas tebu, yang bertujuan untuk mendukung lingkungan secara ramah dan berkelanjutan serta ekonomis dengan kualitas tinggi dengan menerapkan mesin cetak batu bata lego ekspos pada kelompok pengusaha batu bata konvensional di desa Kembiritan. Pendekatan atau solusi yang ditawarkan berupa workshop dan pendampingan pembuatan batu bata lego ekspos dengan alat cetak. Diharapkan dari hasil kegiatan pembuatan batu bata lego berbahan abu ini bisa diterapkan dan diaplikasikan di mitra untuk diproduksi secara massal dan dikomersilkan ke masyarakat luas yang berasal dari produk batu bata lego Dusun Pandan.
Sustainable development offers significant potential for many individuals. The rapid growth in the housing and property sector increases the demand for bricks. In response to this, a training program has been implemented to create exposed and artistic Lego bricks using a mixture of waste from coconut husk ash and sugarcane bagasse ash. The program aims to support an environmentally friendly, sustainable, and economically viable approach with high-quality outcomes, utilizing an exposed Lego brick molding machine within conventional brick-making groups in the village of Kembiritan. The approach or solution offered involves workshops and guidance in the production of exposed Lego bricks using a molding tool. It is expected that the results of this brick-making activity using ash-based materials can be applied and implemented by partners for mass production and commercialization to the wider community, originating from the Lego brick products of Pandan Hamlet.