Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu faktor penentu pembangunan desa. Kehadiran TIK menjadi kondisi pendukung (enabling condition) percepatan proses pembangunan di pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pemanfaatan website desa untuk pembangunan berdasarkan perspektif Actor Network Theory di Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan dilakukan dengan bola salju (snowball). Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan website desa melibatkan aktor-aktor dari berbagai pihak dan terjadi melalui translasi. Tahap pertama adalah problematisation diawali dengan keluhan dan keinginan kepala desa untuk membuka akses informasi publik. Selanjutnya tahap interessment terjadi ketika Kaur Keuangan, Relawan TIK, Jurnalis Banten, dan pendamping lokal desa mendukung harapan kepala desa. Tahap enrolment berupa pembagian peran dalam pembuatan website, sehingga terhubung dengan komunitas Open SID. Terakhir, mobilisation adalah ketika warungbanten.id telah dijadikan sebagai website resmi Desa Warungbanten. Berdasarkan proses translasi tersebut aktor yang terlibat diklasifikasikan berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya yang terdiri dari key player, subject, context setter, dan crowd. Efek dari penggunaan website desa adalah membuka akses informasi desa, mengelola data desa dengan baik sehingga lebih transparan,membantu masyarakat mempromosikan produk lokal, dan mendapatkan berbagai penghargaan.