2019
DOI: 10.31764/jpe.v4i1.719
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Area Pengembangan RTH sebagai Fungsi Ekologis Penyerap Air Hujan di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Abstract: Changes in land use have resulted in decreasing green open space as part of green infrastructure. Identification of areas that have potential to develop green open space as rain water absorbers aims to reduce flooding/puddle in Rungkut Distric. The type of research used is quantitative, with overlay analysis techniques. Based on the results of the overlay analysis, there are some areas had the highest weight for developing rainwater absorbent green open space, namely Tulus Harapan Housing (11,7%) and Rungkut H… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Berdasarkan Dokumen SIPD Kota Balikpapan (2015), menyebutkan bahwa terjadinya kerusakan pada kawasan penyangga ruang terbuka hijau menyebabkan berkurangnya penyerapan air masuk kedalam tanah yang memberikan dampak terhadap bencana banjir sehingga Kota Balikpapan memiliki tingkat kerawanan bencana banjir. Banjir merupakan kondisi dimana adanya kelebihan air yang menggenangi suatu kawasan yang awalnya merupakan daerah yang kering dan disebabkan karena daya tampung sungai yang tidak mampu untuk menampung air ataupun karena tingginya intensitas curah hujan yang terjadi (Soemantri dalam Angelia, 2017). Menurut Ligal dalam Pratama (2017) banjir merupakan suatu kejadian dimana dataran yang biasanya kering menjadi terendam oleh air yang dikarenakan tingginya intensitas curah hujan, maupun topografi berupa dataran rendah hingga berbentuk cekung, serta kemampuan infiltrasi tanah yang rendah berdampak pada ketidakmampuan tanah dalam menyerap air.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan Dokumen SIPD Kota Balikpapan (2015), menyebutkan bahwa terjadinya kerusakan pada kawasan penyangga ruang terbuka hijau menyebabkan berkurangnya penyerapan air masuk kedalam tanah yang memberikan dampak terhadap bencana banjir sehingga Kota Balikpapan memiliki tingkat kerawanan bencana banjir. Banjir merupakan kondisi dimana adanya kelebihan air yang menggenangi suatu kawasan yang awalnya merupakan daerah yang kering dan disebabkan karena daya tampung sungai yang tidak mampu untuk menampung air ataupun karena tingginya intensitas curah hujan yang terjadi (Soemantri dalam Angelia, 2017). Menurut Ligal dalam Pratama (2017) banjir merupakan suatu kejadian dimana dataran yang biasanya kering menjadi terendam oleh air yang dikarenakan tingginya intensitas curah hujan, maupun topografi berupa dataran rendah hingga berbentuk cekung, serta kemampuan infiltrasi tanah yang rendah berdampak pada ketidakmampuan tanah dalam menyerap air.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Pemerintah Kota Banda Aceh (2016) menyatakan bahwa impementasi green water dilakukan dengan upaya menekan angka kebocoran air 3-4 % per tahun, serta meningkatkan kualitasi air dari PDAM Tirta Daroy yang berkualitas air bersih untuk siap diminum dengan memperbaiki kebocoran jaringan perpipaan. Pengembangan green water merupakan salah satu atribut dalam mewujudkan kota hijau atau kota berkelanjutan melalui cara peningkatan kualitas air dengan menerapkan konsep ekodrainase dan zero runoff ( UNUEA dalam Tisa Angelia, 2017). Sama halnya dengan Pemerintah Kota Makassar (dalam Jihan Jamaludin, 2018) menyatakan bahwa untuk meminimalisir pemborosan dalam penggunaan air bersih di Kota Makassar perlu adanya penanganan berupa konsep green water yaitu konsep yang menyediakan kemungkinan penyerapan air dan mengurangi puncak limpasan sehingga tercapai efisiensi pemanfaatan sumber daya air.…”
Section: Green Water (Pengaturan Air Bersih)unclassified
“…• Membangun penguat pada area yang rentan terkena erosi, terutama pada tikungan sungai (dinding turap, beton, dan bronjong). • Pohon tahan genangan yaitu: Albizia, jayanti, karet, kopi, pinus, kenari, jambu monyet, dan kapuk randu (Angelia 2017). Pencegahan sedimentasi sungai…”
Section: Metode Penelitianunclassified