Kota Kupang masuk dalam salah satu daftar Kota yang penuh toleransi, itu dapat dilihat dari pembangunan enam rumah ibadah secara berdampingan yakni untuk agama khatolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu, Budha, beserta Konghucu. Pembangaunan enam rumah ibadah tersebut merupakan perekat untuk menjalin keharmonisan serta toleransi antar umat beragama. Daerah tersebut kemudian diberi nama kampung toleransi, bertujuan untuk mempererat nilai-nilai persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama karena mereka beraktivitas dan beribadah dalam kompleks yang sama. Kampung toleransi juga menjadi benteng pertahanan iman dari pengaruh-pengaruh ideologi tertentu yang akan memecah belah persatuan antar umat. Kampung toleransi juga merupakan suatu simbol ataupun bukti nyata bahwa Kupang merupakan Kota yang memiliki jiwa bertoleransi yang sangat tinggi, juga kita bisa melihat di beberapa daerah yang memeliki bangunan gereja dan masjid yang berdampingan namun tetap hidup rukun, aman dan harmonis. Sikap toleransi merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Kupang. Metodologi penelitian yang kita gunakan adalah metode studi kepustakaan dengan teknik pembacaan dan pencatatan. Penelitian kepustakaan merupakan studi yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi dengan bantuan berbagai macam bahan yang ada di perpustakaan seperti; dokumen, jurnal, buku, artikel, kisah-kisah sejarah, dan sebagainya.