The reasonings students provided in assessing the truth of a statement still show many mistakes. Therefore, this present research aimed to find the students’ errors in judging the truth of a statement. The present research employed a qualitative approach, and the participants were 10th-grade senior high school students in one of Lumajang district. This research instrument consisted of three questions demanding evaluative abilities. The findings showed that the students made three kinds of errors reasoning in judging the truth of the statements, which are conceptual errors, principle errors, and factual errors. This study is implied to the Mathematics teachers to provide students opportunities to construct definitions, distinguish the differences among the characteristics of two and three-dimensional figures, and to explain the meaning of mathematical symbols in various contexts to avoid conceptual errors, principle errors, and factual errors.
Linear pattern is the primary material in learning number patterns in junior high schools, but there are still many students who fail to generalize the linear pattern. The students’ failure in generalizing the pattern occurred when the students ended to view the problems globally without breaking them into the constructors’ components such as the experience of field-dependent type students. For this reason, this study was carried out to explore the thinking process of students who fail and investigate the thinking processes of students who succeed in generalizing linear patterns. The results of this study provide an effective learning strategy solution for field-dependent students in generalizing linear patterns. This study employed a qualitative approach with a case study design to junior high school students. The results indicated that students in the field-dependent cognitive style looked at pattern questions represented in the form of geometric images globally without looking at the structure of the image. Two strategies for generalizing linear patterns used by field-dependent students were examined, namely recursive and different strategies.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan mahasiswa semester pertama dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap 5 mahasiswa semester pertama program studi pendidikan matematika yang mengalami kesalahan dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa. Instrumen penelitian ini terdiri dari satu soal tentang nilai fungsi trigonometri sudut istimewa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil pekerjaan dan transkrip hasil wawancara dengan subjek. Analisis data hasil pekerjaan dilakukan dengan menglasifikasikan kesalahan subjek. Sedangkan transkrip hasil wawancara dianalisis dengan pengkodean untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kesalahan dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa, yaitu kesalahan prinsip dan kesalahan fakta. Kesalahan prinsip adalah kesalahan dalam menggunakan cara untuk menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa yang disebabkan lupa dan kurang teliti dalam menggunakan cara untuk menyelesaikan soal. Kesalahan fakta adalah kesalahan dalam memahami informasi dalam soal yang disebabkan terburu-buru dalam menyelesaikan soal. Peneliti merekomendasikan kepada guru atau dosen untuk meminta siswa atau mahasiswa lebih teliti dan tidak terburu-buru dalam menentukan nilai fungsi trigonometri sudut istimewa.
Abstrak. Salah satu kemampuan penting dalam matematika adalah generalisasi. Kemampuan generalisasi pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih menekankan pada generalisasi pola linier. Namun siswa masih memiliki kesulitankesulitan dalam hal ini, yang pada akhirnya menyebabkan kesalahan dalam menggeneralisasi pola linier. Melalui analisis kesalahan pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah pola linier, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kesalahan siswa dalam menggeneralisasi pola linier. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Instrumen berupa soal pola linier diberikan kepada siswa. Sebanyak 4 siswa terpilih dengan karakteristik kesalahan yang berbeda sebagai subjek penelitian. Analisis kesalahan pekerjaan siswa dilakukan secara deskriptif dengan mengategorikan ke dalam dua bentuk kesalahan, yaitu overgeneralisasi dan overspesialisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan siswa berupa kesalahan overgeneralisasi adalah kesalahan terburu-buru membuat hasil generalisasi sebelum memiliki data yang cukup. Penyebab utama kesalahan ini adalah pemrosesan selektif yang hanya menggunakan tahapan tertentu dari pola linier. Sedangkan kesalahan overspesialisasi adalah kesalahan memberikan batasan yang tidak tepat dalam menggeneralisasi pola linier. Penyebab utama kesalahan ini adalah persepsi siswa yang membatasi tentang penggunaan dan makna istilah-istilah yang ada dalam pola linier. Untuk menghindari kesalahan overgeneralisasi, siswa sebaiknya melakukan pemrosesan secara berurutan dan untuk menghindari kesalahan overspesialisasi, guru dapat menjelaskan makna dari istilah-istilah yang ada dalam pola linier.
Pemahaman konsep merupakan kemampuan penting yang harus dikuasai oleh siswa. Akan tetapi beberapa guru di MAN Lumajang mengatakan bahwa kesulitan melakukan pembelajaran yang dapat memandu untuk pemahaman konsep. Pembelajaran yang dapat memandu untuk pemahaman konsep adalah peta konsep. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, tim pengabdi UNISMA akan memberikan pelatihan tentang pembelajaran peta konsep. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa guru-guru di MAN Lumajang sudah mampu memahami pembelajaran peta konsep yang dapat memandu untuk pemahaman konsep siswa dengan baik dan dapat mengimplementasikan di MAN Lumajang. Respon guru-guru juga sangat positif terhadap pelatihan ini dengan menunjukkan antusias saat melakukkan praktik kerja mandiri dan presentasi.Kata kunci: Pembelajaran Peta Konsep; Pelatihan; Kompetensi Profesional Guru.AbstractUnderstanding concepts is an important ability that must be mastered by students. However, some teachers at MAN Lumajang said that difficulties in learning can guide them to understanding concepts. Learning that can guide to understanding concepts is concept maps. Through this Community Service activity, the UNISMA service team will provide training on learning of concept maps. The results of the training show that the teachers at MAN Lumajang have been able to understand the learning of concept maps that can guide students to understand the concepts of students well and can implement at MAN Lumajang. The responses of the teachers were also very positive towards this training by showing enthusiasm when doing independent work practices and presentations.Keywords: Learning of Concept Map; Training; Professional Competence of Teachers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.