Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keamanan dari air pada sumber air tradisional (beji) yang biasa digunakan oleh di masyarakat di pedesaan dataran rendah di Bali untuk keperluan sehari-hari. Aspek keamanan yang dikaji dalam penelitian ini dari sisi kimiawi dan biologis, yaitu kandungan mineral, logam berat, dan kandungan bakteri-bakteri berbahaya (seperti E. coli dan koliform, lainnya, Shigella, Salmonella, serta lainnya) dari sumber mata air tersebut dengan panduan SNI tentang air minum yang dimodifikasi. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sampel air dari beji-beji yang terletak di daerah dataran rendah Bali selatan. Uji cemaran kimia tentang kandungan logam berat dilakukan dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan partikel terlarut dengan UV visible Spectroscopy. Sampel air beji kemudian ditumbuhkan pada media spesifik untuk mengidentifikasi jenis-jenis bakteri cemaran biologisnya. Dari Kabupaten Klungkung, Gianyar, Kota Denpasar, Badung, dan Tabanan dikumpulkan 29 sampel air beji untuk kemudian diukur karakteristik fisik air beji, dan absorbansi UV-visible air beji-beji tersebut. Dari uji cemaran kimiawi dan biologis pada sampel air beji yang dilakukan pada seluruh sampel tersebut tidak ditemukan sampel yang tercemar secara kimia maupun biologis, dan kualitas air beji tersebut dapat diterima dalam aturan SNI tentang air minum.