2022
DOI: 10.37637/ab.v5i3.1040
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Mikroba Rizosfer Penghasil Hormon Pertumbuhan pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

Abstract: Permasalahan utama yang sering dihadapi oleh petani di Kecamatan Mare pada tanaman padi adalah serangan hama, penyakit. Salah satu penyakit yang sering petani  temui adalah penyakit hawar pelepah yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bakteri filosfer mikroba yang ada di rhizosfer dan jenis bakteri yang mampu menghasilkan hormon tertinggi  pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di Kecamatan Mare Kabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
(5 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selain itu, gen NPR1 yang bertindak sebagai pengatur gen positif yang responsif terhadap ABA, sedangkan HOS15 mampu mendorong degradasi NPR1 pada proteasome (Shen et al, 2020). Menurut Murniati et al, (2022), endofit rhizosfer yang diisolasi dari perakaran padi mampu meningkatkan hormon tanaman ini dalam menghambat pertumbuhan patogen. Lesio nekrotik yang diakibatkan oleh fenomena SAR, merupakan bagian dari reaksi hipersensitif akibat respons yang non kompatibel atau sebagai tanda penyakit dalam interaksi yang kompatibel (Ryals et al, 1997).…”
unclassified
“…Selain itu, gen NPR1 yang bertindak sebagai pengatur gen positif yang responsif terhadap ABA, sedangkan HOS15 mampu mendorong degradasi NPR1 pada proteasome (Shen et al, 2020). Menurut Murniati et al, (2022), endofit rhizosfer yang diisolasi dari perakaran padi mampu meningkatkan hormon tanaman ini dalam menghambat pertumbuhan patogen. Lesio nekrotik yang diakibatkan oleh fenomena SAR, merupakan bagian dari reaksi hipersensitif akibat respons yang non kompatibel atau sebagai tanda penyakit dalam interaksi yang kompatibel (Ryals et al, 1997).…”
unclassified