“…VCO mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai suplemen yang dapat membantu untuk mengurangi akibat dari penyakit osteoporosis (Hayatullina et al, 2012), karena VCO mampu melakukan oksidasi lipid pada tulang, dilakukan penelitian dengan mennggunakan tikus sebagai hewan percobaannya (Abujazia et al, 2012). VCO dapat berfungsi sebagai antibakteri atau antimikroba, karena adanya asam laurat yang jumlahnya hampir 50% bahkan ada yang sampai 54,08%, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti yang dilaporkan oleh (Manohar et al, 2013), (Suryani et al, 2020), (Suryani et al, 2018), (Suryani et al, 2014), (Suryani, Dharma A, Manjang Y, Arief S, 2016), (Widianingrum, Noviandi and Salasia, 2019), (Suryani, 2016), (Suryani et al, 2017). Sementara itu (Rahmadi et al, 2013), melaporkan bahwa sifat antibakteri VCO disebabkan oleh adanya bakteriosin hidrofobik , dengan menggunakan sampel bakteri ujinya adalah E.coli dan Staphylococcus aureus, yang menghasilkan aktivitas penghambatan antimikroba yang terbaik adalah oleh E.coli.…”