Micro and Small Enterprises and the Tourism Sector are important drivers of local economic recovery, as happened in Patuk Sub-District, Gunungkidul Regency, Yogyakarta. The purpose of this study is to identify the advantages and potential multiplier effects of economic activities from micro and small Enterprises in tourist areas. Quantitative approaches were used in this investigation, including Location Qoutient analytic tools and an Economic Base Model. Businesses that encourage tourism in Patuk Subdistrict are micro and small businesses, processed food and service sectors. While to encourage labor absorption, the most superior sectors are micro and small businesses in the processed food, trade and services sectors. This study shows that there is a spatial pattern for micro and small businesses in the Tourism Village of Patuk Sub-District. The spatial pattern found from this research is micro and small enterprises that excel in employment, namely the processed food sector, trade, and services. Meanwhile, micro and small enterprises that excel in terms of number of businesses are the processed food and service sector. Both patterns of finding the spatial pattern are relevant to be used as a basis for stakeholders to develop sectoral businesses through the types of regional superior businesses. Usaha Mikro dan Kecil dan Sektor Pariwisata merupakan sektor kunci pemulihan ekonomi lokal, seperti yang terjadi di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keunggulan dan potensi efek pengganda kegiatan ekonomi dari usaha mikro dan kecil di kawasan wisata. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis Location Qoutient dan Economic Base Model. Usaha yang mendorong pariwisata di Kecamatan Patuk adalah usaha mikro dan kecil, sektor makanan olahan dan jasa. Sedangkan utnuk mendorong penyerapan tenaga kerja, sektor yang paling unggul adalah usaha mikro dan kecil di sektor makanan olahan, perdagangan dan jasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pola keruangan untuk usaha mikro dan kecil di Desa Wisata Kecamatan Patuk. Pola keruangan yang ditemukan dari penelitian ini adalah usaha mikro kecil yang unggul dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sektor makanan olahan, perdagangan, dan jasa. Sedangkan, usaha mikro kecil yang unggul dari sisi jumlah usaha adalah sektor makanan olahan dan jasa. Kedua pola temuan pola keruangan tersebut relevan untuk digunakan sebagai dasar pemangku kepentingan untuk melakukan pengembangan usaha sectoral melalui jenis usaha unggulan daerah.