Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Penggunaan air semakin meningkat baik untuk keperluan kehidupan sehari-hari manusia, industri, pertanian maupun peternakan. Akibat pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan daerah pemukiman juga semakin meningkat yang mengakibatkan konsumsi air bertambah, sehingga persediaan air semakin terbatas. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi sebaran air tanah di Daerah Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger sebanyak 4 titik dan Wenner-Schlumberger sebanyak 1 lintasan dan mendapatkan hasil nilai resistivitas yang cukup bervariasi. Resistivitas rendah orde 1-10 Ωm diidentifikasi sebagai akuifer, nilai resistivitas orde 10-30 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan batulempung, orde 30-100 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan batupasir, dan nilai resistivitas >100 Ωm diidentifikasi sebagai lapisan batugamping. Lapisan akuifer pada daerah ini adalah lapisan batugamping dan batupasir. Ditemukan 2 pola dugaan akuifer pada lintasan Wenner – Schlumberger dengan volume yang cukup besar, dan lapisan akuifer pada keempat titik sounding. Dengan memperhitungkan kedalaman dan posisi titik sounding, serta arah strike lapisan, diduga lapisan akuifer pada titik ukur 1 dan titik ukur 2 merupakan lapisan akuifer yang sama dan saling terhubung. Begitu pula lapisan akuifer pada titik ukur 3 dan titik ukur 4, diduga merupakan lapisan akuifer yang sama dan saling terhubung.