2022
DOI: 10.35856/mdj.v11i1.504
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Impact of maloclusion on quality of life in adolescent: a literature review

Abstract: National Basic Health Research of the Ministry of Health  Republic of Indonesia in 2018 stated that 57.6% of the Indonesian population suffered from dental and oral health problems and only 10.2% of the population receives care and treatment from dental health personnel. One of the dental and oral health problems that are often encountered in the community is malocclu-sion. Malocclusion has a great impact on both individuals and society in terms of quality of life, anxiety, functional limits, and emotional con… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dari sisi fungsi, gigi berjejal amat sulit dibersihkan dengan menyikat, kondisi ini dapat menyebabkan karies gigi dan gingivitis bahkan kerusakan jaringan periodontal, sehingga gigi menjadi goyang dan harus dicabut. Dari sisi rasa sakit fisik, maloklusi dapat menyebabkan kerusakan jaringan periodontal sehingga pasien sulit menggerakkan rahang, gangguan otot dan nyeri, gangguan sendi temporomandibular (GSTM), yang dapat menimbulkan sakit kepala kronis atau sakit pada wajah dan leher 3,4,5 Tujuan perawatan ortodonti tidak hanya meningkatkan kualitas hidup melalui koreksi komponen estetika, tetapi juga meningkatkan harga diri individu yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari sisi fungsi, gigi berjejal amat sulit dibersihkan dengan menyikat, kondisi ini dapat menyebabkan karies gigi dan gingivitis bahkan kerusakan jaringan periodontal, sehingga gigi menjadi goyang dan harus dicabut. Dari sisi rasa sakit fisik, maloklusi dapat menyebabkan kerusakan jaringan periodontal sehingga pasien sulit menggerakkan rahang, gangguan otot dan nyeri, gangguan sendi temporomandibular (GSTM), yang dapat menimbulkan sakit kepala kronis atau sakit pada wajah dan leher 3,4,5 Tujuan perawatan ortodonti tidak hanya meningkatkan kualitas hidup melalui koreksi komponen estetika, tetapi juga meningkatkan harga diri individu yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup.…”
Section: Pendahuluanunclassified