“…Penelitian sebelumnya sudah menguji efisiensi investasi dengan beberapa faktor seperti kualitas laporan keuangan (Gusmawan & Novita, 2017;Aulia & Siregar, 2018;Shahzad et al, 2019;Sitorus & Murwaningsari, 2019;Assad & Alshurideh, 2020;Fajriani et al, 2021;Akasumbawa & Haryono, 2021), kepemilikan keluarga (Shahzad et al, 2019), kualitas audit (Assad & Alshurideh, 2020), insentif pajak (Sitorus & Murwaningsari, 2019), tata kelola perusahaan (Sitorus & Murwaningsari, 2019;Akasumbawa & Haryono, 2021), diversitas gender (Gusmawan & Novita, 2017), koneksi politik (Saputri, 2020), kepemilikan institusional (Simanungkalit, 2017;Fajriani et al, 2021), maturitas utang (Aulia & Siregar, 2018;Hung et al, 2020;Fajriani et al, 2021;Akasumbawa & Haryono, 2021), kualitas informasi akuntansi (Elaoud & Jarboui, 2017;Saputri, 2020;Hidayat & Mardijuwono, 2021), komite audit, komisaris independen, dan kepemilikan manjerial (Simanungkalit, 2017), kualitas laba (Hung et al, 2020), karir Chief Executive Officer (CEO) (Aulia & Siregar, 2018), spesialisasi auditor (Elaoud & Jarboui, 2017), kepemilikan asing (Tran, 2020), karakteristik manajemen (Lai & Liu, 2017), kepemilikan negara dan kepercayaan sosial (Fonseka et al, 2021). Penelitian ini bertujuan untuk menguji tentang adanya pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap efisiensi investasi mengingat masih terdapat perbedaan (inkonsistensi) hasil dengan penelitian sebelumnya sehingga masih diperlukan pengujian kembali.…”