Rumah adat merupakan identitas bangunan bagi setiap daerah karena memiliki ciri khas bentuk desain dan makna tersendiri yang sangat kental dengan unsur kebudayaan masing-masing daerah. Kebudayaan rumah adat harusnya dapat di lestarikan agar setiap generasi bisa melihat identitas daerah dari tanah kelahirannya. Namun, sekarang rumah adat sulit dijumpai dibeberapa daerah karena masyarakat umumnya lebih memilih untuk membangun rumah dengan desain modern. Hal tersebut membuat generasi sekarang terutama anak-anak tidak dapat mengenal dan melihat rumah adat setiap daerah di Indonesia. Pemanfaatan Teknologi Augmented Reality dalam penyampaian materi rumah adat kepada siswa sekolah dasar merupakan salah satu cara untuk membantu anak-anak agar dapat mengenal dan melihat bentuk objek 3D dari rumah adat karena kemampuanya menjadi satukan objek nyata dengan objek maya sehingga akan lebih menarik untuk di pahami oleh siswa. Penelitian penerapan augmented reality pada materi rumah adat indonesia di sekolah dasar ini menggunakan metode pengembangan sistem waterfall yang terdiri dari Analysis Requirement, Design, Development, Testing, maintenance. Sedangkan untuk metode pengumpulan data terkait yaitu Studi Pustaka, Obsevasi, dan Wawancara. Pengujian aplikasi ini menggunakan metode pengujian Blackbox meliputi bagian yang berkaitan dengan aplikasi dan pengguna saja.