Foodpreneur merupakan istilah bagi para pemuda yang bergerak dalam bidang kuliner atau makanan, mulai berjualan dari pintu ke pintu sampai mendirikan kafe di berbagai lokasi yang strategis. Kuliner yang disajikan juga beragam. Foodpreneur adalah individu yang rajin menciptakan peluang bisnis mereka sendiri disektor industri jasa kuliner dengan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan (Buciyasi, 2016, dalam Murdafasmi, Y., Rachmatan, R., Nisa, H., & Riamanda, I. (2020)..Sebelum era revolusi industry 4.0 pola usaha yang mendominasi adalah bisnis atau usaha yang efisien dan produktif, maka di era revolusi industry 4.0 dan era digital, pola bisnis atau usahanya berubah menjadi inovatif dan kreatif. Perubahan pola bisnis ini adalah hal yang lumrah dan harus dilakukan oleh para penguhasa, baik untuk bertahan dalam pasar maupun menjadi pesaing bagi pemimpin pasar yang lebih kuat. Dengan semakin majunya dunia digital dan meningkatnya pesaingan di dunia bisnis kreatif, maka generasi muda lah yang harus menjadi generasi unggul dalam berinovasi dan melakukan hal yang kreatif. Seperti penelitian yang dilakukan Effendy, A. A., Mas’adi, M., Wicaksono, W., Nurhadi, A., & Murtiyoko, H. (2020), “Remaja sebagai Generasi muda saat ini lebih banyak yang menginginkan mendapatkan pekerjaan dibandingkan berwirausaha, hal ini didukung berbagai data dan penelitian dimana kurang minatnya remaja untuk berwirausaha Dengan adanya TWT Learning Centre sebagai lembaga pelatihan konsultasi bisnis dan pendidikan, diharapkan mampu memberikan dan mentransfer ilmu tentang foodpreneur dan memotivasi para mahasiswa dan para pelaku bisnis muda untuk segera beradaptasi dengan dunia ecommerce dan dunia digital yang sangat dinamis. Melakukan adaptasi dengan dunia digital melakukan pemasaran melalui Online atau e-commerce yang dapat meningkatkan daya jual produk dan bersaing dengan usaha sejenis lainnya. Hal ini menjadi sangat relevan dengan kebutuhan dunia bisnis yang terintegrasi dengan internet.