Kelompok kerja pengawas yang disebut dengan Pokjawas adalah wadah kegiatan pembinaan profesi untuk meningkatkan hubungan kerjasama secara koordinatif dan fungsional antar pengawas di lingkungan kementrian agama. Masalah yang ditemukan dalam pemilihan ketua kelompok kerja pengawas selama ini adalah pemilihan yang dilakukan masih bersifat manual sehingga kurang sesuai dengan standar operasional prosedur pemilihan yang hanya melihat dari fisik atau secara subjektif. Oleh karena itu, maka dibangun sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang menggunakan metode komputasi bernama Metode MOORA. Metode MOORA adalah metode yang memiliki perhitungan dengan kalkulasi minimum dan sangat sederhana dan memiliki bobot prioritas kriteria yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kepentingannya. Hasil yang diperoleh adalah terciptanya sebuah sistem yang dapat memberikan hasil keputusan terkait menentukan ketua kelompok kerja pengawas madrasah di kabupaten simalungun dalam bentuk perangkingan mulai dari nilai yang paling tinggi hingga nilai yang paling rendah.Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, SPK, Metode MOORA, Ketua Kelompok Kerja Madrasah, Pokjawas.