Advances in technology, information, and communication in the digital era are a feature that human life has entered the 21st century. One of the uses of ICT in the learning process is the use of Augmented Reality. This study aims to examine the urgency of using AR in learning to preserve culture. The process of this study is through a literature review that focuses on AR for learning that utilizes mobile technology and its use in cultural preservation. The method used is SLR (System Literature Review). The SLR procedure consists of the process of formulating problems, collecting, evaluating, analyzing, interpreting, organizing, and presenting data. Data collection using the Search Process (SP) technique. The data for the study of this research article was obtained through the relevant literature, namely from 2013 to 2021. This selection and analysis was based on Quality Assessment (QA). The results of the study in this study are the advantages of augmented reality as a reference for the development of learning media on aspects of cultural preservation in the subject of Geography. Many AR-based cultural preservation is found in formal and informal learning environments (ie schools, museums, parks, zoos, tourist attractions, and cultural heritage). The integration of AR in learning models, teaching materials, and other learning tools is increasingly expected to create an innovative and varied learning process. This integration will provide encouragement and achievement of student abilities that are more effective and efficient.
Kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital merupakan sebuah ciri bahwa kehidupan manusia telah memasuki abad 21. Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu penggunaan Augmented Reality. Penelitian ini bertujuan mengkaji urgensi pemanfaatan AR dalam pembelajaran untuk melestarikan kebudayaan. Proses kajian ini melalui tinjauan literatur yang berfokus pada AR untuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi mobile dan pemanfaatannya dalam pelestarian budaya. Metode yang digunakan adalah SLR (System Literature Review). Prosedur SLR terdiri dari proses merumuskan masalah, mengumpulkan, mengevaluasi, menganalisis, menginterpretasi, mengatur, dan menyajikan data. Pengumpulan data menggunakan teknik Search Process (SP). Data kajian artikel penelitian ini diperoleh melalui literatur yang relevan yaitu dari tahun 2013 hingga 2021. Penyeleksian dan analisis ini berdasarkan pada Quality Assessment (QA). Hasil kajian dalam penelitian ini yaitu kelebihan augmented reality menjadi rujukan pengembangan media pembelajaran pada aspek pelestarian kebudayaan pada mata pelajaran Geografi. Banyak ditemukan pelestarian kebudayaan berbasis AR di lingkungan belajar formal dan informal (yaitu sekolah, museum, taman, kebun binatang, objek wisata, dan cagar budaya). Integrasi AR pada model pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat pembelajaran lainnya semakin diharapkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang inovatif dan variatif. Integrasi ini akan memberikan dorongan dan capaian kemampuan siswa yang lebih efektif dan efisien.