Fostering faith in children becomes the task of parents. In particular, in the disruptive era, on the one hand, it is a challenge for parents, but on the other hand as an opportunity in the development of faith and potential of children. Not all parents have faced challenges in the disruptive era in carrying out the duties and responsibilities of fostering children's faith. The development of technology makes children addicted to gadgets so that it has an impact on their faith life. This study aims to obtain an overview of the learning model based on Deuteronomy 6:4-9 by exploring text analysis which can then be used as a reference or implementation for parents in carrying out child faith development in the disruptive era. This research uses a qualitative approach with hermeneutic studies. The results of this study found that the learning model that parents can apply in child development based on Deuteronomy 6:4-9 is through teaching repeatedly, talking about God's Word that is not limited by time and space, binding and writing it down. In the era of technology in carrying out the task of faith coaching, parents in teaching repeatedly by using or utilizing technological media that are not limited by time and space, so that children's faith development will be more effective in describing the child's spiritual life.Abstrak: Pembinaan iman pada anak-anak menjadi tugas orang tua. Secara khusus di era disruptif di satu sisi menjadi tantangan bagi orang tua, namun di sisi lain sebagai peluang dalam pengembangan iman dan potensi anak. Tidak semua orang tua sudah siyap menghadapi tantanga di era disruptif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab pembinaan iman anak. Perkembangan teknologi membuat sebagaian anak kecanduan gadget sehingga berdampak pada kehidupan imannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang model pembelajaran yang didasarkan pada Ulangan 6:4-9 dengan melakukan eksplorasi analisis teks yang kemudian dapat dijadikan acuan atau implementasi bagi orang tua dalam melakukan pembinaan iman anak di era disruptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian hermenutika. Hasil kajian ini ditemukan bahwa model pembelajaran yang dapat diterapkan orang tua dalam pembinaan anak berdasarkan Ulangan 6:4-9 yaitu melalui mengajar secara berulang-ulang, membicarakan Firman Tuhan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, mengikatkan dan menuliskannya. Dalam era disruosi teknologi dalam melaksanakan tugas pembinaan iman, orang tua dalam mengajar secara berulang-ulang dengan menggunakan atau memanfaatkan media teknologi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga pembinaan iman anak akan menjadi lebih efektif dalam mendewasan kehidupan rohani anak.