ABSTRAKSI: Pembelajaran berbasis kearifan lokal Sunda memiliki keunggulan tersendiri, karena dapat memanfaatkan kultur masyarakat Sunda untuk diintegrasikan dengan pembelajaran. “Babasan” dan “Paribasa” merupakan bagian dari nilai-nilai kearifan lokal, yang merupakan suatu tradisi lisan yang berkembang seiring tumbuh-kembangnya masyarakat Sunda. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan naturalistik kualitatif, yang mengacu pada kondisi lingkungan alamiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam “Pupuh Sekar Ageung”, yang disebut dengan KSAD (Kinanti, Sinom, Asmarandana, dan Dangdanggula). Karakter yang muncul dalam “Pupuh” tersebut selaras dengan karakteristik kewirausahaan, yakni: bekerja keras, kreatif, mandiri, dan jujur; sedangkan dalam “Babahasan” dan “Paribasa” terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang selaras dengan sikap-sikap kewirausahaan. Dengan terciptanya pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai kearifan lokal, maka siswa mampu bersaing di era globalisasi tanpa melupakan akar budayanya sendiri.KATA KUNCI: Integrasi Nilai-nilai; Kearifan Lokal Sunda; Pembelajaran Kewirausahaan. ABSTRACT: “The Integration of Local Wisdom Values in the Entrepreneurship Learning in Public Vocational High School 10 of Bandung City”. Sundanese local wisdom-based learning has its own advantages, because it can take advantage of Sundanese culture to be integrated with learning. “Babasan” (Adage) and “Paribasa” (Proverb) are part of local wisdom values, which are an oral tradition that develops along with the development of Sundanese society. The method used is descriptive method with a qualitative naturalistic approach, which refers to natural environmental conditions. The results showed that there were local wisdom values contained in “Pupuh Sekar Ageung” (Great Flower Song), which was called the KSAD (Kinanti, Sinom, Asmarandana, and Dangdanggula). The characters that appear in the “Pupuh” (Song) are in line with entrepreneurial characteristics, namely: working hard, being creative, independent, and honest; while in “Babahasan” and “Paribasa”, there are local wisdom values that are consistent with entrepreneurial attitudes. With the creation of integrated learning with local wisdom values, students are able to compete in the globalization era without forgetting their own cultural roots.KEY WORD: Integration of Values; Sundanese Local Culture; Entrepreneurship Learning. About the Authors: Prof. Dr. Endang Komara adalah Guru Besar Magister Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Pasundan, Jalan Permana No.32-B Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Mohamad Ibrahim Adiraharja, M.Pd. adalah Dosen FISS UNPAS (Fakultas Ilmu Sastra dan Seni, Universitas Pasundan), Jalan Dr. Setiabudhi No.193 Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, Penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: endang_komara@yahoo.co.id dan adiraharja1983@gmail.comSuggested Citation: Komara, Endang Mohamad Ibrahim Adiraharja. (2020). “Integrasi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 10 Kota Bandung” in MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, Volume 5(2), September, pp.117-130. Bandung, Indonesia: UPI [Indonesia University of Education] Press, ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online). Article Timeline: Accepted (May 2, 2020); Revised (July 3, 2020); and Published (September 30, 2020).