Era globalisasi memberikan efek negatif berupa degradasi moral pada siswa tunanetra karena keterbatasan pengelihatannya yang berpengaruh terhadap keterampilan sosial dan perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi internalisasi pendidikan karakter nilai Hasthalaku pada siswa tunanetra melalui media braille comic. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan 5 siswa tunanetra, 4 tenaga pendidik SLB, 3 ahli materi nilai Hasthalaku, 1 pewaris budaya kearifan lokal. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dalam 4 dimensi, meliputi domain, taksonomik, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi internalisasi nilai Hasthalaku dalam pendidikan karakter berfokus pada 3 komponen penting, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral acting serta menggunakan media braille comic. Media braille comic dapat menginternalisasi nilai Hasthalaku pada siswa tunanetra dengan baik dan memenuhi kebutuhan, keminatan, dan ketersediaan pendidikan karakter. Setelah proses internalisasi pendidikan karakter, terjadi perubahan pola perilaku siswa tunanetra menjadi lebih positif.