ABSTRAK Embung Persemaian merupakan tempat di Kota Tarakan yang potensial menjadi destinasi wisata yang memberikan keuntungan ganda, karena fungsinya sebagai cadangan air baku dan tempat rekreasi. Permasalahannya adalah terjadinya paradok dari kedua fungsi tersebut. Oleh karena itu pengintegrasiannya memerlukan penelitian, desain dan pengelolaan yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi karakteristik biogeofisiknya; (2) menganalisis dan membuat sintesis dari potensi dan kendalanya; dan (3) menyusun konsep desain taman wisata sebagai display Eco Art park sesuai preferensi dan ekspektasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis spasial dan deskriptif serta metode persamaan kuantifikasi potensi visual. Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) tapak Embung Persemaian secara signifikan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru dimana faktor pendorong dan penariknya adalah keberadaan dua embung, serta apresiasi dan ekspektasi positif dari masyarakat sekitar k; (2) aspek fisik dan biofisik seperti topografi, bentang visual yang berkarakter khas dan aksesibilitasnya yang mudah dan dalam lingkup urban, menjadi potensial dikembangkan sebagai wadah pemeragaan artwork - land art dan ilmu pengetahuan teknologi, serta konservasi lingkungan. Kesimpulannya Embung Persemaian Kota Tarakan berpeluang dikembangkan dengan pendekatan desain ekologis yang ditujukan untuk memberikan efek psychological distraction agar pengguna secara aktif berinteraksi dengan lingkungan. Kata kunci : embung persemaian, ecoart park, taman wisata, kota tarakan ABSTRACT Embung Persemaian is a place in Tarakan City that has the potential to become a tourist destination that provides multiple benefits, because of its function as raw water reserves and recreational areas. The problem is the occurrence of paradox from the two functions. Therefore integration requires comprehensive research, design and management. This study aims to: (1) identify its biogeophysical characteristics; (2) analyze and make a synthesis of potential and constraints; and (3) drawing up the design concept of a tourist park as an eco art park display according to the preferences and expectations of the community. The research method used is a spatial and descriptive analysis method and equation quantitative visual potential methods. The results of the research are: (1) the Embung Persemaian site has potential as a new tourist destination where the driving and pulling factors are the existence of two reservoirs, as well as positive appreciation and expectations from the surrounding community; (2) physical and biophysical aspects such as topography, visual landscapes with distinctive characteristics and accessibility that are easy and within the urban sphere, have the potential to be developed as a forum for artwork re-enactment - land art and technological science, and environmental conservation. In conclusion, Embung Persemaian is likely to be developed with an ecological design approach aimed at providing a psychological distraction effect so that users actively interact with the environment. Keywords: embung persemaian, ecoart park, tourist park, city of tarakan