Abstrak-Pengenalan wajah mampu memberikan pengalaman interaksi yang paling alami, sebagaimana manusia mampu mengenali manusia lain melalui wajah. Implementasi pengenalan wajah memerlukan biaya yang rendah karena tidak memerlukan alat pengenal khusus selain kamera yang pada saat ini sudah tertanam di berbagai perangkat seperti laptop, smartphone, atau tablet. Pengenalan wajah bukan merupakan tugas mudah bagi komputer. Masalah bertambah ketika komputer diharuskan untuk melakukan klasifikasi wajah dengan berbagai situasi dan kondisi seperti pencahayaan yang gelap, dan tangkapan gambar latar belakang yang ada. Artikel ini mendeskripsikan hasil penelitian sistem pengenalan wajah menggunakan Raspberry Pi yang diterapkan untuk sebuah prototipe pengunci pintu. Metode yang digunakan adalah mengambil sampel dataset kemudian mengevaluasi dan membandingkan algoritme pembelajaran untuk dianalisis tingkat keakuratan dan kecepatan dalam mengenali wajah. Pengujian dilakukan untuk menganalisis metode training dataset yang paling baik untuk diimplementasikan berdasarkan kriteria sensitivitas, spesifisitas, dan false rate. Terdapat 4 buah algoritme yang diuji yakniHasil penelitian menunjukkan algoritme hybrid Eigen-Fisherfaces (PCA-LDA) dan k-nearest neighbor adalah yang metode yang paling akurat untuk pengenalan wajah. Akurasi mendekati 100% dapat diperoleh dengan perhitungan machine learning dengan 4 fold.Kata Kunci: Pengenalan wajah, machine learning, raspberry, eigen fisherfaces, k-nearest neighbor
PendahuluanSelama beberapa tahun terakhir, ada banyak sekali pilihan pada teknologi konvensional dan teknologi biometri untuk memenuhi kebutuhan keamanan untuk rumah tangga atau kantor. Beberapa sistem keamanan konvensional, contohnya menggunakan kunci, passcode, kartu ID, dan/atau kartu RFID, bisa jadi tidak dapat diandalkan apabila benda untuk akses tersebut dicuri atau hilang. Sistem keamanan seperti itu memiliki kekurangan ketika akses tersebut dicuri oleh orang yang tidak memiliki wewenang untuk mendapatkan akses [1]. Oleh karena itu, sistem keamanan biometri dianggap sebagai salah satu metode autentikasi yang paling aman, sehingga dapat memberikan tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem keamanan konvensional [2].Fingerprint recognition atau pengenalan sidik jari menjadi metode paling populer dalam teknologi biometri. Metode populer lainnya adalah pengenalan suara, pengenalan tanda tangan, pemindaian iris, dan pemindaian retina [3]. Metode-metode tersebut memberikan tingkat nilai keamanan yang sama karena menggunakan identitas unik pada manusia. Akan tetapi, dalam implementasinya metode-metode tersebut tidak dapat mengalahkan metode pengenalan wajah dalam aspek kenyamanan. Face recognition atau pengenalan wajah mampu memberikan pengalaman interaksi yang paling alami, hal yang serupa ketika manusia mampu mengenali manusia lain melalui wajah. Hal positif lain dalam implementasi pengenalan wajah juga akan mengurangi biaya karena tidak memerlukan alat pengenal khusus selain kamera yang biasanya menjadi perangkat...