Perubahan kurikulum mempengaruhi pola pendidikan dan melahirkan proses adaptasi. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai salah satu program kurikulum merdeka memberikan beban moral bagi warga sekolah untuk beradaptasi dengan kurikulum baru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses adaptasi yang dialami warga sekolah dalam penerapan P5 di jenjang SD, SMP, dan SMA di Kota Surakarta sehingga mampu dipetakan solusi dalam mengatasi adaptasi penerapan P5 agar menjadi lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan berbasis pada teori adaptasi John Bennett. Model interaktif Miles&Huberman digunakan sebagai teknik analisis data. Penelitian ini menghasilkan data bahwa terdapat berbagai strategi adaptasi yang dilakukan oleh warga sekolah dalam merancang dan mengimplementasikan program P5. Strategi ini diwujudkan dalam tiga bentuk adaptasi diantaranya adaptasi proses, adaptasi perilaku, dan adaptasi siasat. Berbagai pola adaptasi tersebut membantu membentuk perilaku yang mencakup enam dimensi P5 serta adaptasi siasat yang meliputi program sekolah yang menunjang keberhasilan P5. Namun, masih diperlukan penyesuaian modul ajar dan aktualisasi program, peningkatakan profesionalitas guru, serta peningkatakan sarana prasarana pendidikan yang relevan agar proses adaptasi dan tujuan program dapat tercapai dengan maksimal.