2017
DOI: 10.22146/jmpf.30284
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementation of Pharmaceutical Care Standard in Jambi City's Pharmacies

Abstract: ABSTRAKDalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, desakan untuk melaksanakan pharmaceutical care berfokus pada pasien semakin menguat. Saat ini standar pelayanan kefarmasian di apotek ditetapkan dengan Permenkes nomor 73 tahun 2016, sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Penelitian ini dilakukan di Kota Jambi dengan tujuan untuk mengetahui implementasi standar pelayanan kefarmasian di apotek, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini meru… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Franchise pharmacies' pharmacists in the metropolitan city are preparing to face the patient-oriented paradigm and fulfilling the pharmacy service standard. In contrast, the pharmacists in the independent non-franchise pharmacies still emphasize fast service and the lower price of medicine 7 .…”
Section: Comparison Of Patient's Satisfaction With Pharmaceutical Car...mentioning
confidence: 99%
“…Franchise pharmacies' pharmacists in the metropolitan city are preparing to face the patient-oriented paradigm and fulfilling the pharmacy service standard. In contrast, the pharmacists in the independent non-franchise pharmacies still emphasize fast service and the lower price of medicine 7 .…”
Section: Comparison Of Patient's Satisfaction With Pharmaceutical Car...mentioning
confidence: 99%
“…10,11 Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang menunjukkan kehadiran apoteker dengan jadwal praktik yang teratur dapat membantu terlaksananya standar pelayanan kefarmasian yang berkualitas. 12 Penelitian ini membuktikan bahwa semakin lama kehadiran apoteker berdasarkan waktu jam/minggu akan dapat memberikan pelaksanaan GPP yang lebih baik, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan praktek kefarmasian. Data penelitian menunjukkan sistem pengadaan obat melalui jalur resmi dan interaksi dengan pasien tanpa melihat status sosial merupakan pelaksanaan GPP yang paling baik.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan yaitu 80%. Proporsi perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki juga telah dilaporkan pada penelitian lainnya [3,5]. Selain itu mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki umur 20-30 tahun (55%).…”
Section: Karakteristik Respondenunclassified
“…Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa tidak sepenuhnya pelayanan farmasi klinis berjalan di apotek. Adapun faktor penghambat yang menyebabkan hal ini adalah dari faktor pasien yaitu adanya keragu-raguan kepada tenaga farmasi, keterbatasan kehadiran apoteker, kurangnya keahlian, tidak ada ruang layanan konseling, dan keterbatasan jumlah sumber daya manusia farmasi di apotek [3].…”
Section: Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefamasianunclassified