2017
DOI: 10.1088/1755-1315/70/1/012039
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implications of Pearl, Gold, Silver (PGS) craft industrial cluster towards settlements region in Karang Pule Village, Sekarbela District Of Mataram City

Abstract: Abstract. The existence of industry clusters in Mataram City gave effect to the surrounding residential areas [1]. In accordance Spatial Plan of Mataram City in 2011-2031 PGS industry cluster in the village of Karang Pule, Sekarbela district established as shopping tourism area. Distribution of industrial locations were in four of seven environments in Karang Pule. Distribution of PGS industry is divided into three (3) groups: craftsmen, craftsmen who is also a seller, and the seller (merchant). The location o… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram tahun 2011-2031 Kecamatan Sekarbela ditetapkan sebagai pengembangan kawasan perumahan sedangkan Kelurahan Karang Pule, yang merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Sekarbela ditetapkan sebagai kawasan pariwisata belanja. Industri Mutiara, Emas dan Perak (MEP) yang ada di Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram memiliki jumlah tenaga kerja sekitar 3-4 orang karyawan sehingga dikategorikan sebagai Usaha Berbasis Rumah Tangga (Household-Based Business) Keberadaan klaster industri MEP memberikan implikasi terhadap permukiman sekitarnya, baik pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial (Sushanti & Fitri, 2017). Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah aspek lingkungan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram tahun 2011-2031 Kecamatan Sekarbela ditetapkan sebagai pengembangan kawasan perumahan sedangkan Kelurahan Karang Pule, yang merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Sekarbela ditetapkan sebagai kawasan pariwisata belanja. Industri Mutiara, Emas dan Perak (MEP) yang ada di Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram memiliki jumlah tenaga kerja sekitar 3-4 orang karyawan sehingga dikategorikan sebagai Usaha Berbasis Rumah Tangga (Household-Based Business) Keberadaan klaster industri MEP memberikan implikasi terhadap permukiman sekitarnya, baik pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial (Sushanti & Fitri, 2017). Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah aspek lingkungan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keberadaan klaster industri MEP memberikan implikasi pada kelayakan kawasan permukiman di sekitarnya dengan munculnya permukiman kumuh sedangkan kawasan permukiman yang berada di luar klaster industri MEP termasuk dalam kategori cukup layak dan layak. Implikasi negatif lainnya adalah munculnya kesenjangan sosial, kurang optimalnya kelembagaan, khususnya dalam pelibatan masyarakat dan atau komunitas [9].…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Berdasarkan komponen-komponen pendukung kawasan wisata belanja, yaitu : 1) ketersediaan produk, 2) kelengkapan fasilitas pendukung dan 3) aksesibilitas [9]. Klaster industri MEP di kelurahan Karang Pule masih belum layak sebagai kawasan wisata belanja, khususnya pada aspek kelengkapan fasilitas pendukung dan aksesibilitas.…”
Section: A Latar Belakangunclassified