ABSTRAKPotensi limbah akibat pemanenan kayu sampai saat ini masih cenderung tinggi yang dapat menyebabkan rendahnya efisiensi pemanfaatan kayu. Hal ini sebagai kecenderungan pemborosan bahan baku kayu, sedangkan saat ini terjadi ketimpangan antara ketersediaan bahan baku yang terus menurun dengan kebutuhan kayu untuk industri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui potensi limbah pemanenan kayu pada dua pengusahaan hutan di Kalimantan dan pengaruhnya terhadap efisiensi pemanfaatan kayu. Metodologi penelitian dengan mengukur potensi tegakan, volume kayu yang dimanfaatkan, volume limbah kayu setelah pemanenan kayu, menghitung indeks tebang, indeks sarad dan efisiensi pemanfaatan kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Rata-rata volume kayu yang dimanfaatkan pada IUPHHK-HA PT Karya Lestari (PT A) dan PT Inhutani II (PT B) masing-masing adalah 16,759 m3/pohon dan 6,742 m3/pohon; (2). Rata-rata volume limbah kayu pada PT A dan PT BI masing-masing adalah 2,410 m3/pohon dan 0,472 m3/pohon; (3). Proporsi limbah tunggak, pangkal batang, ujung batang pada PT A dan PT B masing-masing adalah 0%, 81,54%, 18,46% dan 70,25%, 21,78%, 7,97%; (4). Rata-rata efisiensi pemanfaatan kayu pada PT A dan PT B masing-masing adalah 88% dan 86%; dan (5). Pengaruh potensi limbah pemanenan kayu terhadap efisiensi pemanfaatan kayu ditunjukkan dengan model persamaan Y = 0,971 - 0,0341X. ABSTRACTPotential logging residue from forest harvesting operation is significantly high at tree quantities of logging. This reflects in a low efficient of harvesting that may derive wasteful in using forest resources. In the contrary, the wood supply is not equal to wood demand. The wood supply continously decrease so that it is not able to support the demand of wood industry. The aim of research is to find out the potential logging residue on forest harvesting operation and its effect on wood utilization at two companies in Kalimantan. Research method used by measuring potential forest standingstock, potensial use of wood volume and logging residue from the harvesting operation. The study also measures felling index, skidding index and efficiency of wood utilization. Research result showed that: (1). Average of wood volume used in IUPHHK- HA PT Karya Lestari (PT A) and Inhutani II (PT B) are consecutively 16.759 m3/tree and 6.742 m3/tree; (2). Average of logging residue PT A and PT B are 2.410 m3/tree and 0.472 m3/tree; (3) The percentage of the logging residue at tha bottom stem, middle stem, and upper stem at PT A are 0%, 81.54%, 18.46% and PT B is about 70.25%, 21.78%, 7.97%; (4). The average of timber utilization efficiency (TUE) at PT A and PT B are 88% and 86%; and (5). The equation derived from the comparation model between the effect of logging residue from forest harvesting operation and efficiency of wood utilization is Y = 0.971 - 0.0341 X.Keywords: forest harvesting, potential of logging residue, efficiency, native forest Sitasi: Suhartana, S dan Yuniawati (2018). Pengaruh Limbah Pemanenan Kayu Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Kayu Hutan Produksi Alam Pada Dua Pengusahaan Hutan Di Kalimantan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(2), 147-154, doi: 10.14710/jil.16.2.147-154.