Traditional instruction limited students' autonomy to construct their knowledge. This condition enforces students' dependency on the teacher. Consequently, it affects their learning outcomes. an effort to improve the learning outcomes by applying a problem-based learning model is supported by several pieces of research. This study deployed an action research design carried in two circles. The result stated that there are improvements in three aspects i.e attitude, knowledge and skill. Average score of attitude aspect increase from 77,48 to 77,86; knowledge aspect from 77,26 to 77,98; skill aspect from 76,52 to 77,80. The number of students achieving classical mastery learning criteria increases 20% from the first circle i.e 64% of 25 students. Therefore, the criteria are achieved. The result also points out that learning tasks carried by small groups make knowledge transfer as a learning community possible.Abstrak: Pembelajaran tradisional kurang memberi otonomi bagi siswa untuk membangun pemahamannya, hal ini berimplikasi pada ketergantungan terhadap guru yang besar dan berimplimasi pada hasil belajar. Penggunaan problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar telah didukung oleh hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan, yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil yang dicapai berdasarkan aspek, pengetahuan, sikap dan keterampilan dinyatakan ada peningkatan rata-rata skor pada ketiga aspek tersebut: aspek sikap dari 77,48 menjadi 77,86; aspek pengetahuan dari 77,26 menjadi 77,98; aspek keterampilan dari 76,52 menjadi 77,80. Sedangkan ketuntasan klasikal meningkat 20% dari siklus pertama, yaitu 64% dari 25 siswa. Dengan demikian, kriteria ketuntasan klasikal dapat terpenuhi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa tugas belajar dalam kelompok memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan sebagai komunitas belajar. Kata Kunci : problem-based learning; hasil belajar ………………………….………………………………………………………………………………...
Pendahuluan